PROBOLINGGO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menganugerahi penghargaan kepada Habib Hadi Zainal Abidin sebagai wali kota pendukung gerakan zakat Indonesia.
Penghargaan itu diberikan dalam acara BAZNAS Award 2022 di Jakarta, Senin (17/01/2022) atas kinerja stakeholder pendukung dan pendorong kebangkitan pengelolaan zakat Indonesia.
Selain Wali Kota Probolinggo ada 5 wali kota lain yang mendapat penghargaan tersebut, yakni Wali Kota Surabaya, Cirebon, Semarang, Makassar dan Wali Kota Banda Aceh. Sedangkan untuk bupati terdapat 10 bupati mendapat penghargaan serupa.
Kepatuhan kepala daerah terhadap UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat menjadi indikator terpilihnya Habib Hadi sebagai pendukung gerakan zakat Indonesia.
Aspek regulasi, sarana prasarana BAZNAS Kota Probolinggo dan pendanaan dari APBD bentuk dukungan yang telah dilakukan Habib Hadi.
"Terima Kasih kepada semua yang ikut mendukung pengelolaan zakat melalui BAZNAS, sehingga dapat berjalan dengan profesional," ujar Habib Hadi.
Sejak tahun 2020 terdapat peningkatan perolehan zakat mencapai 300 persen, hal itu setelah BAZNAS melakukan sosialisasi Perwali Nomor 237 tentang pengumpulan zakat profesi atau zakat pendapatan ASN dan pegawai BUMD Pemkot Probolinggo.
"Sebelum ada Perwali (pendapatan zakat-red) sekitar puluhan juta, sekarang sudah 300 juta lebih. Alhamdulillah, ini berkat semangat, kesadaran dan komitmen bersama akan pentingnya zakat," ungkapnya.
Zakat yang terkumpul dimanfaatkan oleh masyarakat melalui berbagai progtam BAZNAS Kota Probolinggo, meliputi Probolinggo Peduli, Probolinggo Cerdas, Probolinggo Sehat, Probolinggo Makmur dan Probolinggo Taqwa.
Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin dalam BAZNAS Award 2022 tersebut menyampaikan butuh tata kelola yang baik dari BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang mengelola zakt dan dana syariah sosial lainnya sesuai amanat undang-undang.
"Dana sosial syariah dimanfaatkan untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan sosial ekonomi nasional, antara lain dalam mengatasi masalah sosial akibat pandemi Covid-19, permasalahan kemiskinan teruama kemiskinan ekstrem serta meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat utamanya UMKM," jelasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi