PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id – Berbisnis yang dilatarbelakangi hobi tentu mengasikkan. Selain hobi dapat tersalurkan, cuan pun bisa masuk kantong sebagai tambahan pendapatan.
Seperti yang dilakukan seorang pria warga Desa/Kecamatan Bantaran, Kabupaten Pobolinggo, Kas Nurdiansyah (49) yang sukses berbudi daya iguana.
Ide budi daya iguana itu terbesit, ketika Kas Nurdiansyah sedang berjalan-jalan di Alun-alun Kota Probolinggo. Saat itu, sekelompok pemuda komunitas reptil sedang mempamerkan iguana-iguana mereka untuk persiapan mengikuti kontes.
Kas Nurdiansyah pun tertarik memelihara iguana. Kemudian dia membeli sepasang iguana, setelah lumayan berukuran besar dia pun mencoba membudidayakannya.
Awalnya, Kas Nurdiansyah menggunakan media perlite sebagai media pengeraman telur-telur iguana miliknya. Selama 2 tahun terakhir, media pengeraman telur iguana digantinya dengan menggunakan pasir Bromo.
“Dulunya saya pakai media perlite untuk pengeraman telur iguana, tapi kemudian saya ganti pakai media pasir Bromo,” ungkapnya, Sabtu (26/08/2023).
Alasan penggunaan pasir Bromo sebagai media pengeraman telur, dikatakan Kas Nurdiansyah, karena harganya jauh lebih murah dan bahannya sangat mudah di dapat di sekitar rumahnya.
“Pasir Bromo memiliki tingkat kestabilan suhu yang baik untuk proses pengeraman telur iguana. Bisa meningkatkan rasio keberhasilan pengeraman telur,” terangnya.
Akibat tingginya tingkat keberhasilan pengeraman telur, hal itu pun membawanya pada kesuksesan budi daya iguana.
Saat ini iguana hasil budi daya Kas Nurdiansyah sudah dipasarkan dalam jumlah besar (partai) ke berbagai daerah seperti Surabaya, Madura, Tangerang, Purwokerto, Bondowoso dan Probolinggo sendiri.
“Saya sih jualnya partai gitu ya, jadi dalam jumlah banyak. Biasanya di kirim ke Tangerang, Purwokerto kemarin Bondowoso juga. Ada sih yang beli satu atau dua ekor, yang dekat-dekat sini kayak Surabaya,” jelasnya.
Didalami soal pendapatannya dari budi daya iguana ini, pria yang kesehariannya juga bekerja sebagai karyawan perusahaan daerah air minum (PDAM) ini menolak membukanya ke publik.
Tetapi, dari segi jumlah anakan iguana yang ia jual, dalam sebulan bisa terjual sedikitnya 40 ekor. Harga jualnya antara Rp200 ribu hingga jutaan rupiah per-ekor anakan iguana, tergantung dari ukuran, jenis dan usia anakan tersebut.
Nah, menarik bukan berbisnis yang ditopang hobi ini? Bagaimana, anda tertarik mencobanya?
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi