SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Kemenag Probolinggo Gandeng Ormas Islam Bahas Moderasi Beragama

Lutfi Hidayat - 25 November 2021 | 19:11 - Dibaca 2.00k kali
Pemerintahan Kemenag Probolinggo Gandeng Ormas Islam Bahas Moderasi Beragama
Diskusi publik moderasi beragama utusan Ormas Islam bersama Kemenag Kabupaten Probolinggo

PROBOLINGGO - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo menggandeng Ormas Islam dalam membentengi masyarakat dari pengaruh radikalisme yang dapat berujung aksi terorisme.

Hal itu dilakukan dengan pemberian pemahaman wawasan kebangsaan dan bahaya radikalisme-terorisme melalui diskusi bertema Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan.

Kegiatan tersebut digelar di Lila Catering and Hall Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Kamis (25/11/2021).

Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen dalam agenda kontra radikalisme-terorisme yang dilakukan Kementerian Agama.

Insdonesia, lanjutnya berasas Pancasila yang telah disepakati oleh seluruh elemen bangsa sejak masa awal kemerdekaan, sehingga asas tunggal negara itu perlu dipertahankan bersama-sama dari setiap bentuk perubahan fundamental.

"Negara kita ini bukan negara teokrasi tetapi juga bukan negara sekuler, sudah jelas ideologi negara kita Pancasila yang melindungi seluruh golongan," ungkapnya saat membuka diskusi publik tersebut.

Lebih jauh Bahtiar menjelaskan ada 4 hal yang perlu diperkuat dalam moderasi beragama.

Yakni komitmen Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945, Keutuhan NKRI dan Kebhinekaan yang diemplementasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

"Nah hari ini kita menyamakan visi dan persepsi dengan seluruh komponen masyarakat, agar moderasi beragama ini betul-betul dijalankan dengan baik," jelas Bahtiar.

Sementara Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Probolinggo, M. Barzan Ahmadi mengungkapkan tindakan ekstremisme dan terorisme didasarkan pada sebuah pemikiran, sikap dan perilaku radikal.

Dari pemikiran fundamental itu akan lahir sikap intoleran dan eksklusifisme yang dapat memicu tindak kekerasan.

"Akar dari radikalisme adalah pemikiran fundamental yang ingin merubah sesuatu mendasar dengan sangat cepat. Seperti ingin merubah asas negara ini misalnya, maka lahirlah kekerasan dan aksi terorisme karena memaksakan kehendak mereka dengan segala cara," tandasnya.

Diskusi publik moderasi beragama dan wawasan kebangsaan itu diikuti lebih dari 100 orang perwakilan Ormas Islam.

Kemenag Kabupaten Probolinggo juga menghadirkan dua narasumber dari Kejaksaan Negeri dan Polres Probolinggo untuk memberikan pemahaman seputar penanganan hukum kasus radikalisme-terorisme.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya