PROBOLINGGO - Pemerintah Kota Probolinggo menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-93, Kamis (28/10/2021).
Perayaan HSP ke-93 di masa pandemi Covid-19 tersebut digelar sederhana penuh khidmat berlokasi di GOR Mastrip Kota Probolinggo.
Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo.
Peserta upacara terdiri dari perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), ASN dan siswa menengah atas.
Sebelum upacara bendera digelar, sejumlah siswa menampilkan aksi teatrikal yang menggambarkan perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar (Mastrip) dalam melawan penjajah kolonial belanda.
Pasukan dari para pelajar itu pun mini menjadi nama jalan di sejumlah daeah di Jawa Timur, bahkan di Kota Probolinggo juga diabadikan menjadi nama GOR Mastrip sebagai tempat para atlet Kota Probolinggo menempa bakat dan prestasi mereka di bidang olahraga.
Prosesi upacara bendera berlangsung khidmat, Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam amanah upacara Ninik mengawalinya dengan menggemakan tema Hari Sumpah Pemuda ke-93 "Bersatu, Bangkit dan Tumbuh".
Hal itu untuk menegaskan kembali komitmen para pemuda Indonesia yang telah dibangun dan diikrarkan pada 28 Oktober 1928 silam, komitmen tersebut berakar pada persatuan dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
"Tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh kni sesungguhnya diperuntukkan bagi seluruh elemen bangsa, tapi di tangan pemuda lah Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan akan melangkah lebih maju dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi," serunya.
Momentum Sumpah Pemuda, sambung Ninik harus mampu menjadi perekat persatuan dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Persatuan pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia, terlebih di era semakin luasnya komunikasi tanpa batas yang menghilangkan sekat-sekat jarak antar anak bangsa.
"Namun di sisi lain (yang perlu dihindari) komunikasi tanpa batas tersebut seringkali menjadi fasilitas destruktif perpecahan anak bangsa. Karena seringkali media digital dijadikan fasilitas berkonflik, menebar kebencian dan memupuk keretakan," tandasnya.
Pada kesempatan tersebut Pemkot Probolinggo memberikan penghargaan kepada sejumlah pemuda berprestasi dan ASN jelang purna tugas atas prestasi dan dedikasinya terhadap Kota Probolinggo.
Dalam upaya membangkitkan ekonomi pemuda dan percepatan pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah Kota Probolinggo terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru yang dipelopori kalangan pemuda.
Upaya itu, kata Sekda Ninik tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan semua pihak dalam persatuan dan kesatuan pembangunan daerah Kota Probolinggo. (ADV)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi