PROBOLINGGO - Meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Probolinggo disikapi Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo dengan memperketat protokol kesehatan (Prokes) di tempat umum.
Setelah menutup Pasar Sabtu-Minggu (Tugu) area car free day alun-alun, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin memastikan penerapan prokes di area Museum Peninggalan Rasulullah diperketat.
Sidak ke museum itu dilakukan Minggu siang (29/11/2020) dengan memeriksa fasilitas cuci tangan elektrik yang menggunakan detektor sehingga pengunjung tak perlu menekan sabun secara manual.
Pengunjung yang hendak masuk ke museum juga diharuskan membuka alas kaki sebelum disemprot handsanitizer, tanda larangan berkerumun juga terpasang di depan pintu masuk museum.
"Setelah saya sidak di fasilitas umum lainnya, ada empat tempat cuci tangan elektrik macet. Saya ingin pastikan protokol kesehatan di museum ini diberlakukan secara ketat," ujar Habib Hadi.
Tingginya jumlah kunjungan sejak adanya barang peninggalan Rasulullah di Museum tersebut, perlu diimbangi dengan kesiapan petugas dalam menerapkan protokol kesehatan.
Selain fasilitas cuci tangan dan handsanitizer, jumlah pengunjung pada setiap sesi juga dibatasi maksimal 40 orang.
Di dalam ruangan benda peninggalan Rasulullah, pengunjung kembali di batasi menjadi 20 orang, dengan jarak yang diatur demi memperhatikan protokol kesehatan.
“Alhamdulillah sudah sesuai harapan kami dalam penerapan prokes dan ini akan terus dipantau. Semoga ke depan segera ada investor yang membangun museum lebih besar, sehingga bisa menampung lebih banyak artefak peninggalan Rasulullah dan para sahabat,” harapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : |
Komentar & Reaksi