SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Muslimat NU Probolinggo Riset Aksesibilitas RSUD Tongas, Begini Temuannya

Lutfi Hidayat - 07 July 2023 | 10:07 - Dibaca 2.00k kali
Peristiwa Daerah Muslimat NU Probolinggo Riset Aksesibilitas RSUD Tongas, Begini Temuannya
Tim Riset Aksisibilitas GESIT-KIAT PC Muslimat NU Probolinggo meneliti jalan dan gedung RSUD Tongas. (Foto: PC Muslimat NU Probolinggo untuk Suaraindonesia.co.id).

PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Keterlibatan perempuan dalam perencanaan kebijakan publik dan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu konsentrasi bidang garapan Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Probolinggo.

Hal itu diimplementasikan melalui program Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT) atas kerja sama PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, pemerintah daerah dan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT). 

Program Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur tersebut saat ini telah masuk pada tahap riset aksi aksesibilitas jalan dan gedung, baik pada gedung layanan administrasi pemerintah maupun layanan kesehatan di rumah sakit.

Riset aksi pertama kali dilakukan di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan asesmen (penilaian) awal kelayakan tata ruang dan fasilitas yang aksesibel bagi perempuan, anak, lansia dan penyandang disabilitas.

Riset aksi aksesibilitas jalan dan gedung di RSUD Tongas itu, dilaksanakan pada Selasa (04/07/2023) kemarin, dengan melibatkan puluhan tenaga riset yang terbagi dari perwakilan perempuan, anak, lansia dan penyandang disabilitas.

Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, Nur Ayati, menjelaskan bahwa RSUD Tongas dipilih sebagai sampel riset aksi untuk fasilitas dan layanan kesehatan, karena rumah sakit tersebut masuk dalam kategori kurang dari segi aksesibilitas.

"RSUD Tongas menjadi sampel kami di tahun 2023 ini. Dan saat kami lakukan riset aksi di sana, masih banyak ditemukan beberapa fasilitas mulai dari jalan hingga ruangan yang belum aksesibel baik kepada perempuan, ibu hamil dan menyusui, lansia, termasuk bagi penyandang disabilitas," ungkapnya kepada Suaraindonesia.co.id, Kamis siang (06/07/2023).


Beberapa fasilitas publik yang belum aksesibel di rumah sakit bertipe C itu, meliputi pintu gerbang masuk dan pintu-pintu ruang pelayanan serta penanganan pasien yang belum aksesibel bagi disabilitas. Seperti belum adanya guiding block (jalur pemandu) bagi warga penyandang netra (buta).

Selain itu, halaman rumah dan koridor jalan juga belum aksesibel bagi penyandang daksa (cacat kaki), lansia dan ibu hamil karena hanya ada tangga berundak yang cukup menyulitkan untuk dilalui. 

"Di RSUD Tongas bagusnya sudah ada ruang laktasi bagi ibu menyusui dan ruang bermain anak. Tapi saat kami lakukan riset di sana, ruangannya masih terlalu sempit. Sehingga kami nilai juga belum aksesibel," terang Nur Ayati.

Hasil riset aksi aksesibilitas jalan dan ruang tersebut, dikatakan Nur Ayati, nantinya akan direkomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk dievaluasi dengan harapan dapat direnovasi agar aksesibel bagi perempuan, anak, lansia juga penyandang disabilitas.

"Di sini pentingnya pemerintah daerah melibatkan kaum perempuan, lansia, anak bahkan disabilitas dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Agar fasilitas publik yang pemerintah sediakan itu, bisa aksesibel untuk seluruh kalangan," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya