SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Tahanan Salat Pakai Celana Pendek, LDNU Kota Probolinggo Minta Polisi Longgarkan Aturan

Lutfi Hidayat - 21 February 2023 | 18:02 - Dibaca 1.83k kali
Peristiwa Daerah Tahanan Salat Pakai Celana Pendek, LDNU Kota Probolinggo Minta Polisi Longgarkan Aturan
Kondisi tahanan Polres Probolinggo Kota salat berjamaah pakai celana pendek

PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Kondisi para tahanan yang melaksanakan salat hanya boleh pakai celana pendek di sel Polres Probolinggo Kota mendapat perhatian Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU).

Ketua LDNU Kota Probolinggo, Ustaz Gufron Hadi mengatakan dalam konteks fikih setiap muslim wajib menunaikan salat dalam kondisi apapun, termasuk saat sedang menjalani masa tahanan di dalam sel.

Peraturan bagi para tahanan, kata Ustaz Gufron yang hanya boleh mengenakan celana pendek di dalam sel juga tetap mewajibkan mereka melaksanakan salat.

Dalam ilmu fikih salat hanya memakai celana pendek dan kaos karena kondisi tertentu tetap dibolehkan. Hanya saja salat para tahanan itu disebut Salat Lihurmatil Waqti, yakni menggugurkan kewajiban salat karena keadaan darurat.

"Meski pun hanya pakai celana pendek ya tetap wajib salat, tapi namanya Salat Lihurmatil Waqti. Nanti setelah kondisi normal, para tahanan wajib mengqada (mengganti-red) salat mereka," ungkap Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kemenag Kota Probolinggo ini melalui sambungan telepon, Selasa (21/02/2023).

Ustaz Gufron menyayangkan aturan Polri yang melarang para tahanan membawa kain sarung atau celana panjang ke dalam sel.

Meski begitu, ia menyadari kekhawatiran Polri tentang banyaknya kasus tahanan kabur dan bunuh diri menggunakan dua benda tersebut.

"Soal qada (mengganti) salat para tahanan ini Polisi yang paling bertanggungjawab. Sebaiknya Polri mencari alternatif atas larangan penggunaan kain sarung dan celana panjang ini. Kan bisa boleh pakai sarung saat masuk waktu salat tapi diawasi petugas, jadi fungsi petugas jaga kan ada gunanya," urainya.

Ustaz Gufron menegaskan perhatiannya terhadap kondisi beribadah para tahanan di sel Polres Probolinggo Kota bukan untuk mencari kesalahan Polri.

Namun pihaknya berupaya memberi saran kepada kepolisian dalam memperhatikan kebutuhan beribadah para tahanan.

"Kalau Polisi membantu para tahanan beribadah dengan layak dan benar, maka pahalanya untuk anggota Polri juga. Misalnya, sebelumnya ada tahanan gak pernah salat lalu karena diawasi penggunaan sarung saat masuk waktu salat jadi rajin salat. Itu kan bagus," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya