PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Hujan deras selama 7 jam di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengakibatkan sejumlah desa terendam banjir.
Banjir terparah berada di Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Hujan yang terjadi sejak pukul 14.30 - 21.50 WIB membuat debit air sungai desa setempat terus meninggi.
Sungai Bayeman tak dapat menampung volume air hingga akhirnya meluap dan merendam permukiman warga di 5 dusun.
Menurut Kepala Desa (Kades) Bayeman, Ahmad Saifulloh Ketinggian air terparah berada di Dusun Bayeman Tengah mencapai 1-2 meter.
Sedangkan 4 dusun lain, yakni Dusun Krajan RT/RW : 07/02, Dusun Rancang, Dusun Sentong dan Dusun Talang masing setinggi sekitar 1 meter.
"Saat air sudah mendekati bibir sungai, kami langsung bersiaga dan mengingatkan warga untuk waspada dan bersiap-siap mengantisipasi kemungkinan terburuk banjir masuk ke rumah-rumah warga," ungkap Kades Ahmad, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat malam (10/02/2023).
Air masuk ke permukiman warga Desa Bayeman karena tanggul penahan di pinggiran sungai banyak yang jebol saat terjadi banjir sebelumnya.
Kades Ahmad mengatakan, belum ada perbaikan tanggul penahan air/pelengseng sejauh ini, meski pun Desa Bayeman selalu menjadi langganan banjir saat hujan deras terjadi, utamanya di kawasan hulu sungai.
"Tidak ada perbaikan tanggul atau pelengsengan mas. Memang beberapa bulan lalu sempat ada survei dan pengukuran (tanggul pinggir sungai) dari provinsi," terangnya.
Pemerintah Desa Bayeman meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera melakukan pembangunan dan perbaikan tanggul penahan air.
Sebab, sekitar 1.500 warga dari 600 kepala keluarga (KK) yang menjadi langganan banjir semakin resah, karena dapat mengancam jiwa dan harta bendanya.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa, orang hilang terseret banjir, maupun rumah warga yang ambrol tersapu banjir. Kami tadi sempat lakukan evakuasi beberapa warga ke tempat lebih aman," pungkas Ahmad.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi