PROBOLINGGO - Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) digelar DPRD Provinsi Jawa Timur, di Hotel Bromo Park, Kota Probolinggo, Kamis (08/12/2022).
Sosialisasi melibatkan para penyuluh agama Islam, pengawas madrasah dan kepala madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo.
Penyelenggara sosialisasi wawasan kebangsaan DPRD Provinsi Jawa Timur, Mahdi, mengatakan wawasan kebangsaan penting dalam situasi politik yang tak menentu.
Kita, lanjut Mahdi perlu membekali diri dalam pembangunan bangsa ini dengan wawasan kebangsaan, agar tercipta persatuan demi kokohnya NKRI.
"Intinya untuk kebersamaan dalam membangun bangsa. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, jadi tidak ada tendensi politik tertentu. Ini semua untuk menjalin kebersamaan dalam merawat bangsa Indonesia," tegas Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur ini.
Pemateri sosialisasi Wasbang tersebut menghadirkan Dosen Pascasarjana Institut KH Abdul Halim, RP. Mujahid Ansori.
Mujahid menyampaikan Indonesia baru-baru ini menunjukkan kepada dunia tentang bentuk persatuan dan perdamaian dalam ragam perbedaan suku bangsa, ras dan agama.
Suksesnya pelaksanaan G20 dan R20 di Bali beberapa waktu lalu menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang damai dan aman serta terbuka bagi seluruh kalangan.
"Bagaimana tidak disebut bangsa yang damai dan aman, meski pun agama yang diakui di Indonesia hanya ada enam, tapi aliran agamanya lebih dari 200. Secara logika maka akan sangat mudah terpecah belah, tapi Indonesia tetap menjadi negara yang aman," ungkap Mujahid.
Mujahid melanjutkan, persatuan dan kesatuan bangsa adalah sesuatu hal yang penting, karena tidak akan ada gunanya bangsa yang besar jika tidak ditopang dengan persatuan warga negaranya.
"Kita akui kita butuh agama tapi kita juga butuh negara, karena tidak mungkin bisa beribadah dengan baik dan tenang jika negaranya bergejolak, jika negaranya sedang kacau. Karena Rasulullah itu pemimpin agama, juga pemimpin negara," terangnya.
Sementara materi kedua diberikan oleh Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo Akhmad Sruji Bahtiar.
Ia mengatakan setiap orang adalah pemimpin, maka jadilah pemimpin yang siap bertarung dan menjadi pemenang sesuai fitrahnya.
Maka persatuan dan kesatuan bangsa ini juga perlu diperjuangkan dari hal-hal yang akan merusak tatanan yang telah disepakati bersama.
"Dengan pulau, suku dan budaya yang jumlahnya ribuan ini, perlu kita pertarungan dan perjuangan untuk menjaga dan merawat Bangsa Indonesia. Ini perlu komitmen kebangsaan bahwa Pancasila itu dasar negara," ungkapnya.
Agama dan negara, lanjutnya tidak ada yang perlu dipertentangkan. Karena keberadaan negara adalah untuk menguatkan eksistensi agama dan agama sebegai bingkai menjaga negara.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi