KREJENGAN - Tumpukan sampah yang berada di pinggir jalan raya Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo warga dan pengguna jalan terganggu.
Selain merusak pemandangan, sampah tersebut juga mengeluarkan bau tak sedap.
Wasiah (35) warga Desa Rawan yang melintas di area tersebut, mengaku sangat terganggu dengan bau sampah terutama usai diguyur hujan.
Ia mengatakan sebelumnya di tempat itu kontainer sampah, namun beberapa bulan terakhir kontainer itu sudah tak tampak lagi.
"Ini sudah lama yang tidak ada bak sampah besar, sebelumnya ada kok," ungkapnya kepada suaraindonesia.co.id, Rabu (08/06/2022).
Dari pantauan di lokasi, tampak tumpukan sampah menggunung tanpa papan larangan membuang sampah, yang ada hanya larangan membuang sampah ke sungai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nur Jayadi mengatakan penarikan kontainer sampah dilakukan karena pihak Desa Krejengan tidak mambayar biaya angkut sampah selama lebih dari tiga bulan.
"Itu ditarik, karena (pihak) desa tidak bayar lebih dari tiga bulan, pengelolaan sampah itu tanggung jawab desa," sebutnya melalui pesan WhatsApp.
Terpisah, Kepala Desa Krejengan Nurul Huda menyebut sampah yang menumpuk di lokasi (pinggir jalan-red) bukan sampah dari warganya.
Pasalnya, di Desa Krejengan sudah terdapat bank sampah dan pengelola sampah warga.
"Yang buang sampah di situ bukan warga kami, di desa kami sudah ada pengelolaan sampah sendiri." tegasnya.
Ia menjelaskan sampah dari warganya, yang bisa didaur ulang dilarikan ke bank sampah dan yang tidak bisa didaur ulang akan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Desa Seboro.
"Kendaraan untuk mengangkut sampah juga desa yang menyediakan," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi