KRAKSAAN - Ratusan Mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Probolinggo Raya berdemonstrasi di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Jl. Panglima Sudirman kota Kraksaan Kamis (14/04/2022) Siang.
Sekitar 300 mahasiswa dari seluruh kampus di Probolinggo turun jalan menyampaikan aspirasi mereka.
Mahasiswa menuntut pemerintah menertibkan ijin pengembangan dan pemekaran di pesisir Probolinggo serta mendesak pemerintah untuk melakukan audit terhadap tambak yang ada di sepanjang pesisir kabupaten Probolinggo.
"Aksi ini dilakukan setelah ada temuan kasus tambak yang tak berijin,"sebut peserta aksi Taufiqurrahman.
Mahasiswa juga meminta Pemkab Probolinggo memonitor dan mencari solusi tingginya harga kebutuhan masyarakat seperti bahan bakar minyak (BBM) dan minyak goreng.
Isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu juga tak luput dari tuntutan mahasiswa kali ini.
Hal itu tertulis jelas dalam pakta integritas yang dibawa mahasiswa.
Aksi massa kali ini sempat memanas dan memblokade jalan raya pantura dengan membakar ban bekas.
Blokade jalan itu dilakukan karena perwakilan Pemkab Probolinggo tak kunjung keluar menemui demonstran.
"Kami tak mau anarkis tapi karena mereka gak mau keluar jadi terpaksa melakukan itu (blokade jalan-red)," ucap seorang demonstran, Zainullah kepada suaraindonesia.co.id.
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi terpaksa turun tangan menertibkan aksi massa, Ia meminta mahasiswa membuka akses jalan.
"Kita bebas menyampaikan aspirasi, tak ada yang larang. Tapi ini fasilitas umum kalian bergerak kan atas nama rakyat. Tapi aksi ini mengganggu aktivitas rakyat umum, tolong dikondisikan jangan sampai menutup jalan," tegasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi