PROBOLINGGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mendapati satu kasus Difteri.
Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri pada hidung dan tenggorokan itu dialami Salsabella (7) warga Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih.
Bocah tersebut saat ini dalam perawatan intensif tim medis RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Probolinggo, Mujoko menjelaskan perkembangan kondisi pasien selama menjalani penanganan medis.
Pasien anak itu mengalami panas, keluar bercak putih di rongga mulut disertai pembengkakan pada pangkal leher kanan dan kiri, dengan gejala tersebut pasien sulit makan dan hanya bisa minum serta kesulitan buang air.
Penanganan telah dilakukan pemberian obat penurun panas, antibiotik dan anti difteri serum (ADS) untuk mencegah infeksi bakteri semakin parah.
"Kondisi pasien sudah semakin membaik, berangsur pulih dan normal. Pemberian ADS juga sudah mencapai 80.000 IU (Intramuscular/Intravena-red)," jelas Mujoko melalui sambungan telepon seluler, Senin (28/02/2022).
Pihaknya, sambung Mujoko juga telah melakukan upaya antisipasi pencegahan dan penanggulangan penyebaran wabah difteri di sekitar tempat tinggal pasien.
Langkah antisipatif itu dilakukan pada Sabtu (26/02/2022) yang melibatkan Puskesmas Sumbersih, Dinkes Kabupaten Probolinggo dan Provinsi Jawa Timur.
"Kemarin (Sabtu-red) kami sudah lakukan upaya pencegahan di sekitar tempat tinggal pasien. Kami lakukan profilaksis (pencegahan penyakit) kepada sepuluh Kepala Keluarga (KK) di kanan-kiri di sekitar rumah pasien," jelasnya.
Profilaksis, lanjut Mujoko dilakukan kepada keluarga atau kerabat yang melakukan kontak erat dengan pasien terjangkit difteri.
Tujuannya sebagai pencegahan dini agar wabah difteri tak semakin meluas, mengingat bakteri difteri dapat dengan mudah menular baik melalui droplet (uap air udara pernafasan) saat batuk atau bersin termasuk melalui air liur melalui gelas minuman bersama.
Masyarakat diimbau lebih waspada terhadap penyebaran Difteri, dengan mengenali gejalanya dan segera memeriksakan diri ke layanan medis jika mulai terjangkit infeksi bakteri pada hidung dan pernafasan tersebut.
Sementara untuk dilakukan vaksin lokal atai massal pihak Dinkes Kabupaten Probolinggo menunggu konfirmasi dari Dinkes Provinsi Jawa Timur.
"Untuk pemberlakukan vaksin Difteri apakah cukup lokal atau massal, kami masih menunggu petunjuk dari Dinkes Jatim," tutup Mujoko.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi