LUMAJANG - Kesehatan para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menjadi perhatian serius.
Jumlah pengungsi pun terus bertambah di hari ke tiga pasca erupsi Gunung Semeru.
Mengingat situasi masih dalam masa pandemi Covid-19, tim medis terus memantau kesehatan seluruh korban di posko pengungsian dan titik evakuasi.
Koordinator posko pengungsian erupsi Gunung Semeru, Rudi menjelaskan timnya terus bersinergi bersama Dinkes untuk menangani keluhan kesehatan warga terdampak.
Sistem mobile dan langsung melakukan pemeriksaan kesehatan di temapt dilakukan tim medis agar kesehatan para korban tetap terjaga.
"Jadi kami bersama para perawat melakukan mobiling ke berbagai desa tempat para pengungsi, untuk saat ini keluhan yang sering dialami para korban ya seperti pusing, mual, diare, gatal-gatal dan luka bakar mas," jelas Rudi, Senin (06/12/2021).
Pasokan kebutuhan medis terus berdatangan mulai dari obat generik maupun non generik hingga kebutuhan masker, karena selain dibutuhkan agar pengungsi tidak terserang asma, masker juga untuk melindungi korban dari Covid-19 karena banyaknya warga di pengungsian.
"Alhamdulillah bantuan dari para relawan dan Dinkes (provinsi) Jawa Timur banyak terkumpul dan kita dibantu tenaga medis dari berbagai daerah," terang Lila tenaga perawat asal Desa Mujur, Lumajang.
Untuk penanganan darurat, dinas kesehatan langsung melarikan korban ke Puskesmas Penanggal, guna mendapatkan perawatan intensif.
Para korban di pengungsian diminta selalu memakai masker untuk melindungi dari paparan abu vulkanik dan mencegah penularan Covid-19.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rapelaziza Bangun Alamsyah |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi