PROBOLINGGO - Sebuah video cekcok mulut antara petugas Satpol PP Kota Probolinggo dengan pedagang telur beredar luas di media sosial.
Ketegangan itu dipicu razia pedagang kaki lima (PKL) oleh Satpol PP dan mengamankan satu unit timbangan milik pedagang telur, Mukarromah, warga Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Diduga karena ketakutan saat ada razia Satpol PP, sebanyak 3 kotak telur roboh dan pecah saat dirapikan pemiliknya.
Menurut seorang saksi kejadian, Zaeni Firmansyah, rekan berjualan Mukarromah pada Senin pagi (19/04/2021) petugas gabungan Satpol PP dan instansi lainnya melakukan razia PKL di Jl. Ahmad Yani Kota Probolinggo.
Petugas Satpol PP mengamankan timbangan milik Mukarromah pedagang telur, lalu pemiliknya membereskan dagangannya untuk dibawa pulang.
Insiden robohnya tumpukan kotak telur itu terjadi saat Mukarromah menata dan membereskan dagangannnya.
"Tadi timbangannya langsung diambil, mungkin karena ketakutan jadinya telurnya jatuh dan pecah. Ya kalau antara 900 ribu sampai 1 juta rupiah habis itu mas, Satpol PP langsung pergi gak bertanggung jawab," jelas Zaeni.
Sedangkan Kasatpol PP, Aman Suryaman saat ditemui di tempat terpisah mengatakan pihaknya telah melaksanakan razia sesuai aturan yang berlaku dan dilakukan dengan benar.
Aman menampik jika anggota Satpol PP melakukan tindakan semena-mena terhadap pedagang apalagi sampai membuat ketakutan.
"Kebetulan itu sudah beberapa kali diingatkan oleh Satpol PP dan sudah berjanji mau pindah. Kemudian mereka bersiap bergeser dan telur ini mereka sendiri yang tata, Satpol PP tidak menyentuh sama sekali. Jadi salah jika dianggap sesuatu yang merusak," ungkap Aman di Kantor Satpol PP.
Soal ganti rugi terhadap pedagang telur itu, pihak Satpol PP masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pedagang dan saksi-saksi.
"Ya nanti kita perdalam dulu pemeriksaannya, seperti apa kejadian sebenarnya," tegasnya
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi