PROBOLINGGO - Pasca banjir yang merendam permukiman dua desa di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo membuat rumah-rumah warga tertimbun lumpur.
Warga pun mulai kelelahan membersihkan material sisa banjir, karena banjir terjadi dua hari berturut-turut.
Selain itu tidak meratanya suplai makanan membuat kondisi warga terdampak semakin memprihatinkan.
Ketinggian lumpur antara 30-50 Cm membuat warga harus bekerja ekstra untuk membersihkannya.
Banjir yang terjadi pada sabtu dan minggu malam (27-28/02/2021) itu membuat warga bekerja dua kali untuk membersihkan rumah-rumah mereka.
Akibatnya, warga mulai kelelahan karena selama dua hari terakhir mereka tidak tidur dan kurang istirahat.
"Rumahnya gak bisa ditempati, rusak parah. Kami sudah mulai lelah dua kali kami membersihkan rumah, banjirnya datang lagi," ungkap Saleem, warga RT.02/RW.01 Dusun Gandean, Desa/Kecamatan Dringu, Senin (01/03/2021).
Belum selesai rasa lelah warga tersebut, suplai makanan untuk mereka pun tak merata. Banyak warga belum menerima bantuan makanan, sementara untuk memasak sendiri tidak bisa karena rumah mereka terendam lumpur.
"Sementara ngungsi ke rumah saudara. Kami butuh makanan saat ini," imbuhnya.
Selain suplai makanan warga juga membutuhkan posko-posko darurat yang dekat dengan rumah-rumah mereka, untuk memudahkan proses evakuasi jika banjir susulan kembali terjadi.
"Sama poskonya yang dekat-dekat sini, jadi kalau banjir lagi enak mudah dijangkau," pinta Saleem saat mengamankan barang rumah tangga di rumahnya.
Tanggul penangkis air sungai di sisi barat perkampungan itu diminta warga segera diperbaiki, sebab telah banyak yang ambrol karena diterjang banjir.
BPBD dan Dinas Sosial setempat telah menyediakan dapur umum dan posko darurat di Kantor Kecamatan setempat. Namun distribusi makanan untuk korban banjir, masih saja tidak merata.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : |
Komentar & Reaksi