PROBOLINGGO - Polsek Maron Kabupaten Probolinggo akhirnya meringkus seorang buronan kasus percobaan pembunuhan seorang dosen Perguruan Tinggi swasta.
Terduga pelaku bernama Babul Bahri (37) warga Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.
Bahri diringkus pada Senin malam lalu (14/06/2021) setelah sempat kabur saat penyergapan sebelumnya.
Peristiwa itu bermula saat korban Hamim yang juga memiliki sebuah rumah di Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, hendak menjual rumahnya itu via online dan offline, lalu korban mendapat pesan WhatsApp (WA) dari orang tak dikenal pada Sabtu (23/01/2021) sekitar pukul 23.50 WIB.
Pesan WA itu berisi keinginan membeli rumah korban oleh seseorang yang mengaku bernama A'at, kemudian mengajak korban bertemu pada Rabu (03/02/2021) untuk melihat rumah korban.
Korban kemudian menemui orang yang menunggunya itu, setibanya di lokasi korban bertemu dengan seseorang yang dikira adalah A'at dan langsung mengajaknya ke rumahnya.
"Sebelumnya dalam obrolan WA, orang yang mengaku A'at tidak bisa datang sendiri. Ia bilang mengutus anaknya," kata Kapolsek Maron, Iptu Samiran, Kamis (17/06/2021).
Tanpa curiga korban mengajak orang yang menyaru hendak membeli rumahnya berkeliling untuk melihat seluruh isi rumah.
"Saat di area dapur orang tersebut langsung menjerat leher korban dari belakang dengan kabel. Korban berhasil melawan dan keluar mencari pertolongan kemudian lapor ke Polsek," imbuh Samiran.
Polisi kemudian bertindak cepat hingga berhasil mengantongi nama pelaku, saat hendak ditangkap pelaku berhasil kabur, namanya pun masuk sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) Mapolsek Maron.
Setelah sekitar 5 bulan buron, korban akhirnya dilaporkan berada di rumahnya. "Kami langsung ringkus pelaku dan mengembangkan kasus ini, apakah pelaku beraksi sendiri atau masih ada orang lain," tandas Samiran.
Hasil interogasi Polisi terkuak motif dari aksi pelaku, tersangka Bahri mengaku ingin merampok korban. Polisi masih mendalami motif pelaku karena dinilai janggal.
Penyelidikan Kepolisian juga mengarah kepada seseorang mengaku bernama A'at yang menghubungi korban via obrolan WA.
"Pengakuannya mau rampok barang korban. Kami masih lanjutkan pengembangan dan pemeriksaan, karena sepertinya janggal," ungkap Samiran.
Mengantisipasi tindak kejahatan dengan modus berpura-pura menjadi pembeli, Iptu Samiran mengimbau masyarakat lebih waspada dan tidak mudah percaya terhadap orang asing.
"Masyarakat mari sama-sama waspada. Jangan gampang percaya dengan orang asing, jika harus bertemu orang yang tidak dikenal upayakan jangan sendirian. Ajaklah kerabat agar lebih aman," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi