PROBOLINGGO - Kiprah dan potensi kaum santri semakin tak terbantahkan, mulai dari masa penjajahan hingga saat ini.
Pengasuh Ponpes Sabilunnajah Kabupaten Bojonegoro, KH. Anwar Zahid mengatakan santri harus pintar-benar.
Hal itu disampaikannya saat berceramah di hadapan ribuan warga yang memadati Tabligh Akbar Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022 di Halaman Pemkot Probolinggo, Minggu malam (23/10/2022).
KH. Anwar Zahid menegaskan perlunya perpaduan antara kepintaran dan kebenaran dalam berbagai hal.
Kedua hal tersebut merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan, untuk menyelaraskan ilmu dan akhlak agar terbentuk harmoni dalam sikap dan perilaku.
"Pintar saja tidak akan baik jika tidak benar. Sebaliknya benar saja ya tidak cukup jika tidak pintar," terangnya.
Masa saat ini, menurutnya banyak orang pintar tapi tidak benar yang dapat menyebabkan perpecahan.
"Sekarang banyak yang tidak benar tapi pintar bicara. Ngaku-ngaku kiai tapi bukan kiai, ngaku-ngaku ulama tapi bukan ulama. Akhirnya menimbulkan perpecahan umat," tegasnya.
Sementara Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengajak seluruh masyarakat mengenang dan melanjutkan perjuangan ulama dan santri di masa lalu dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Perjuangan dan kegigihan kaum santri di masa lalu harus terus digelorakan sebagai semangat dalam mengisi kemerdekaan dan kehidupan berbangsa-bernegara.
"Pada momentum hari santri ini saya mengajak masyarakat perkokoh nasionalisme kita. Seperti perjuangan para santri dan ulama di masa lalu yang gigih memperjuangkan kemerdekaan," ajak Habib Hadi.
Untuk masa saat ini dan mendatang, Habib Hadi menegaskan potensi kaum santri yang multi talenta dan multi aspek tak perlu diragukan lagi.
Potensi kaum santri saat ini semakin terlihat dengan semakin banyaknya santri mengisi ruang-ruang publik mulai dari pengusaha hingga pimpinan daerah.
"Potensi santri ini tak perlu diragukan lagi. Kalau dulu santri dipandang sebelah mata karena tak memiliki karakter, saat ini buktinya santri bisa jadi apa saja. Ada politisi, pengusaha, PNS, bahkan pimpinan daerah," puji orang nomor satu di Kota Probolinggo ini.
Perayaan Hari Santri Nasional oleh Pemkot Probolinggo ini, sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan lantunan Salawat bersama dan pembacaan Maulid Nabi.
Pada kesempatan tersebut Pemkot Probolinggo juga menyantuni anak yatim/piatu sebelum tabligh akbar dimulai.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi