KREJENGAN - Tingginya harga bawang merah di Kabupaten Probolinggo membawa berkah tersendiri bagi para petani, bahkan petani yang baru mencoba tanam bawang.
Mahyar muslim (53) salah satunya, petani asal Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo ini baru tahun ini mencoba peruntungan dari tanaman bawang merah dengan hasil menggiurkan.
"saya baru tahun ini coba tanam bawang, sebelumnya hanya monoton di tanaman padi dan tembakau," akunya, Senin (10/07/2022).
Panen kali ini adalah hasil panennya yang ketiga kali, dari tanah seluas 250 meter persegi miliknya, ia menghasilkan 4 ton lebih bawang merah.
Jumlah ini naik dari dua kali panen sebelumnya yang hanya berkisar 2,4 ton dan 2,7 ton.
Selain jumlah hasil panen yang bertambah, harga bawang merah kali ini adalah tertinggi yang ia rasakan.
Dua panen sebelumnya, bawang merah hanya dibandrol Rp. 21.000 dan Rp. 25.000 per-kilogram, tapi saat ini mencapai Rp. 50.000 hingga Rp. 55.000 per-kilogram.
"Untuk harganya tergantung kualitas dan ukuran bawangnya. Bawang merah super bisa mencapai 55 ribu rupiah," jelasnya.
Awalnya, Muslim mengaku tidak terlalu optimis dengan pertanian sektor bawang merah karena sebagian wilayah Krejengan bukan lahan bawang, bahkan petani yang menanam bawang merah adalah yang paling sedikit.
"Awalnya memang tidak yakin. Karena tanah di sini biasanya (ditanami) tembakau musim sekarang. Bisa dilihat sekitar sini saya hanya sendirian yang menanam bawang merah," ucapnya.
Dengan hasil menguntungkan, bapak dua anak ini justru semakin tertarik menggeluti bertani bawang merah.
"Alhamdulillah hasilnya memuaskan. Bisa jadi ganti sepeda motor saya yang raib dibawa maling beberapa waktu lalu," pungkasnya sambil tersenyum.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi