SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Cegah Kluster Tradisi Petolekoran, Satgas Covid-19 Operasi Yustisi di Pelabuhan dan Pertokoan

Lutfi Hidayat - 10 May 2021 | 12:05 - Dibaca 2.04k kali
Features Cegah Kluster Tradisi Petolekoran, Satgas Covid-19 Operasi Yustisi di Pelabuhan dan Pertokoan
Eksodus Warga Pulau Gili Ketapang menuju pusat perbelanjaan Kota Probolinggo pada hari ke-27 hingga 29 Ramadan, aktifitas warga pulau itu disebut 'Petolekoran'.

PROBOLINGGO - Setiap hari ke-27 bulan Ramadan warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo melakukan tradisi 'Petolekoran'.

Hampir seluruh warga pulau tersebut menuju ke pusat-pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo untuk berbelanja memenuhi kebutuhan lebaran Idul Fitri.

Dengan menggunakan perahu penumpang, warga menuju menuju Kota Probolinggo secara bergelombang, tradisi turun temurun ini dilakukan sejak 27 hingga 29 Ramadan atau sehari sebelum Idul Fitri.

Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dari tradisi tersebut, tim satgas gabungan baik dari kota maupun Kabupaten Probolinggo melakukan operasi yustisi di pintu keluar Pulau Gili Ketapang dan pintu masuk Dermaga Pelabuhan Tanjung Tembaga.

Ribuan warga Pulau Gili Ketapang dicegat petugas gabungan, bagi yang menggunakan masker lolos untuk melanjutkan perjalanan berbelanja ke pertokoan, tapi yang tidak pakai masker langsung dilakukan Swab PCR di tempat.

Seorang warga Pulau Gili Ketapang, Marris (28) harus menjalani Swab PCR karena tali masker yang digunakan putus sehingga masker hanya tergantung di leher.

Ia pun rela menjalani Swab untuk tetap bisa ikut berbelanja di tanggal 27 Ramadan bersama ribuan warga Gili Ketapang lainnya.

"Belanja kebutuhan lebaran seperti baju, kue dan sebagainya, sudah tradisi dari dulu. Tadi saya di Swab karena tali masker putus, rencananya di kota saya mau beli masker lagi," katanya, Senin (10/05/2021).

Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Probolinggo, Madihah mengatakan belasan warga Gili Ketapang yang terjaring operasi yustisi tersebut mulai dari anak-anak, remaja hingha orang dewasa dengan dominasi pelanggaran tidak memakai masker.

"Operasi yustisi ini kami bersinergi dengan Kabupaten Probolinggo, karena Pulau Gili masuk kabupaten. Dari Pulau Gili mereka beraktifitas dan belanja di Kota Probolinggo, makanya kami cegat di pelabuhan," ujarnya.

Dari belasan warga yang terjaring operasi yustisi dipastikan seluruhnya negatif Covid-19, jika ada warga yang positif maka akan dilakukan isolasi mandiri dan karantina.

Tradisi tahunan turun temurun ini juga ditunggu-tunggu oleh abang becak motor sekitar pelabuhan, sebab pada hari ke-27 hingga 29 Ramadan pendapatan mereka naik hingga 75 persen karena banyaknya penumpang dari Pulau Gili Ketapang.

"Kami selalu tunggu-tunggu petolekoran ini. Setiap tahun kami selalu melayani mereka (warga Gili Ketapang-red), hasilnya lumayan banyak," ujar Khoirul, tukang becak motor area pelabuhan.

Tak hanya di pelabuhan Satgas gabungan Covid-19 kota dan Kabupaten Probolinggo, melakukan penjagaan ketat hingga ke pusat-pusat perbelanjaan di tengah kota agar tidak menyebabkan kluster baru.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya