SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Kembangkan Inovasi Pasar Tradisional, Pemkab Probolinggo Luncurkan Layanan Online 'Mak Blonjo'

Lutfi Hidayat - 03 November 2020 | 19:11 - Dibaca 3.14k kali
Ekbis Kembangkan Inovasi Pasar Tradisional, Pemkab Probolinggo Luncurkan Layanan Online 'Mak Blonjo'
Aktivitas Pedagang di Pasar Dringu, Kabupaten Probolinggo (kanan), Display Promo Inovasi Mak Blonjo Pasar Dringu.

PROBOLINGGO - Terobosan baru sektor ekonomi di masa pandemi Covid-19 terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Jawa Timur.

Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) meluncurkan inovasi 'Mak Blonjo', sebuah transaksi jual beli di pasar tradisional.

'Mak Blonjo' merupakan ikon belanja/transaksi jual beli online yang memungkinkan masyarakat tidak perlu datang ke pasar untuk berbelanja.

Inovasi 'Mak Blonjo' tersebut baru terdapat di Pasar Dringu yang merupakan pilot project transaksi jual beli online pasar tradisional di masa pandemi.

Kedepan direncanakan akan diterapkan di seluruh pasar trandisional secara bertahap.

Layanan transaksi jual beli online Pasar Dringu itu dapat dilakukan melalui aplikasi instagram @MakBlonjo_PasarDringu01, WhatsApp/WA melalui 082 331 100 427 dan email [email protected].

"Siap Melayani Segala Kebutuhan Dapur Anda dengan Menyediakan Segala Macam Sembako" menjadi jargon layanan transaksi belanja online Mak Blonjo Pasar Dringu.

Untuk teknis transaksi, Kasi Pengembangan dan Penataan Sarana Prasarana Pasar Disperindag Kabupaten Probolinggo, Winda Permata Erianti mengatakan sementara waktu masih dikendalikan oleh koordinator pasar, selanjutnya, akan dilakukan oleh PKL atau paguyuban pedagang.

"Pembayarannya bisa menggunakan sistem bayar langsung di tempat (COD) atau via bank," jelasnya, Selasa (03/11/2020).

Dari koordinator pasar, sambung Winda akan diteruskan kepada pedagang yang telah diberikan edukasi program dan tata cara penyajian barang dagangan serta tertib ukur sesuai SOP sehingga jelas dijual per-ikat, per-bungkus atau per-kilogram.

"Harus menjaga amanah, jangan sampai membeli dipasar sekilo (satu kilogram-red) tapi ditimbamg di rumah tidak sekilo. Sementara pakai sarana yang mudah digunakan ibu-ibu berbelanja seperti IG dan WA," imbuhnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami menyatakan inovasi belanja online pasar tradisional 'Mak Blonjo' dilatarbelakangi situasi dan kondisi pandemi Covid-19.

Rendahnya nilai beli masyarakat dan kekhawatiran konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional atau pusat keramaian cukup mempengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal.

"Sepinya pengunjung pasar tradisional dan turunnya nilai beli masyarakat sangat dirasakan pedagang. Bahkan ada pedagang sembako dan sayur mayur yang sampai membawa kembali dagangan ke rumahnya," katanya.

Pemilihan Pasar Dringu sebagai pilot project inovasi belanja online 'Mak Blonjo' karena pasar tradisional itu paling siap, dengan mempertimbangkan SDM dan lokasinya.

"Secara kebetulan di sekitar Pasar Dringu ini banyak perumahan yang dihuni para ASN dan karyawan perusahaan serta berbatasan dengan Kota Probolinggo. Tidak hanya untuk warga perumahan saja, toko pracangan juga bisa berbelanja online di Pasar Dringu," pungkasnya.

Keuntungan yang didapat dari inovasi 'Mak Blonjo' ini, pembeli mendapatkan barang yang sudah bersih, steril dan sesuai SOP.

Selain sebagai solusi belanja aman di masa pandemi, terobosan 'Mak Blonjo' diharapkan dapat menciptakan pasar tradisional yang sehat dan bersih, baik sarana prasarana, produk yang dijual termasuk manusianya. (Adv).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya