PROBOLINGGO - Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-enam tahun 2020, digelar Pemkot Probolinggo dengan peserta terbatas, Kamis (22/10/2020) pagi.
Peserta upacara hanya berkisar 30 orang dari kalangan santri dan ASN Pemkot Probolinggo.
Begitu juga dengan tamu undangan hanya melibatkan perwalikan ulama pondok pesantren, Ormas Islam dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Probolinggo.
Dalam amantnya sebagai inspektur upacara, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin menguraikan sejumlah bukti kecintaan santri, kiai dan kalangan pesantren terhadap Negara Indonesia.
Habib Hadi, sapaan akrab Wali Kota Probolinggo menyebutkan beberapa catatan sejarah perjuangan, perlawanan dan upaya mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia yang dilakukan kaum santri dan kiai di masa lalu.
Kepada para santri dan pondok pesantren, Habib Hadi mengimbau untuk selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan, sebagai bentuk jihad kekinian dalam menekan penyebaran Covid-19.
"Hari Santri kali ini bertema 'Santri Sehat, Indonesia Kuat'. Jadi, peran santri dan pesantren sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit, utamanya di masa pandemi ini," katanya, usai menjadi inspektur upacara HSN 2020.
Pada momentum tersebut, Habib Hadi menyerahkan sejumlah piagam penghargaan yang telah di raih beberapa OPD dan kelurahan.
Upacara HSN pada tahun-tahun sebelumnya digelar di alun-alun kota setempat, dengan jumlah peserta dan undangan umumnya lebih dari seribu orang.
Namun pada masa pandemi ini kegiatan tersebut dialihkan ke Kantor Pemkot Probolinggo, dengan jumlah peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Meski demikian, hal itu tak mengurangi khidmatnya upacara bendera Hari Santri Nasional dengan ciri khas seluruh undangan dan peserta upacara mengenakan sarung ala santri.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : |
Komentar & Reaksi