PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Proses persiapan jemaah haji Kemenag Kabupaten Probolinggo mulai dilakukan.
Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Probolinggo menggelar Penguatan dan Pembinaan Istithaah Kesehatan Bagi Jemaah Haji Berhak Lunas sekaligus konfirmasi pelunasan tahun 1444 H.
Kegiatan tersebut dibagi 2 sesi, yakni pada Rabu (12/04/2023) di Aula Al-Ikhlas dan nanti pada Jumat (14/04/2023) di Auditorium Gedung PLHUT Kemenag Kabupaten Probolinggo.
Sesi pertama kegiatan diikuti calon jemaah haji dari 15 kecamatan, meliputi Bantaran, Banyuanyar, Dringu, Gending, Kuripan, Leces, Lumbang, Maron, Pajarakan, Sukapura, Sumber, Sumberasih, Tegalsiwalan, Tongas dan Kecamatan Wonomerto.
Sedangkan sesi kedua diikuti jemaah haji dari 9 kecamatan yakni Besuk, Kotaanyar, Kraksaan, Krejengan, Krucil, Paiton, Pakuniran, Tiris dan Kecamatan Gading.
Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Samsur, dalam arahannya mengatakan salah satu yang perlu menjadi perhatian para jemaah haji adalah kesehatan jasmani-rohani, sebagai bagian dari persyaratan pelaksanaan haji.
"Ini pertemuan pertama, banyak persyaratan yang harus dipenuhi dan banyak hal yang perlu kita perhatikan. Yang menjadi persyaratan pokok dalam mengawal Istithaah kesehatan haji adalah memiliki daya imun yang baik dari semua calon jemaah haji," ujar Samsur, Rabu (12/04/2023).
Samsur mengajak seluruh calon jemaah haji (CJH) kembali menata dan menguatkan niat ibadah. "Semoga seluruh calon jemaah haji diberikan kekuatan dan penuh keikhlasan melunasi pembiayaan," imbuhnya.
Samsur menegaskan seluruh CJH mengikuti persyaratan dan aturan yang telah ditetapkan pemerintah seperti vaksin booster, vaksin influenza, meningitis dan ketentuan yang berlaku lainnya.
Untuk pelunasan biaya perjalanan haji, telah dibuka Pemerintah RI sejak tanggal 11/04/2023 sampai dengan 05/05/2023.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Probolinggo, Mujoko menyatakan Ibadah haji merupakan ibadah yang fisik. Makan perlu badan dan mentak yang sehat serta kuat agar bisa menuntaskan seluruh proses ibadah haji.
"Yang penting memahami dan mengikuti setiap tahapan haji dengan baik, jangan anggap enteng vaksinasi dan beranggapan bahwa Covid sudah habis. Juga vaksin influenza dan meningitisnya, kalau semuanya dilakukan dengan benar maka jemaah haji akan jauh lebih mampu bertahan terhadap penyakit yang membahayakan," terang Mujoko.
Tim kesehatab juga menyarankan agar jemaah haji ketika berada di tanah suci sebaiknya mengkonsumsi air Zam-zam yang tidak dingin, untuk menghindari gangguan pilek dan flu.
Terkait kesehatan lainnya CJH diminta terus melakukan koordinasi dengan tim kesehatan yang ada.
Sementara bagi CJH yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi disarankan membawa obat yang cocok dari Indonesia, agar tidak kesulitan saat dibutuhkan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi