PROBOLINGGO - Antusiasme warga Kota Probolinggo begitu tinggi menyaksikan gelaran Pawai Budaya Pendalungan.
Penonton membeludak di sepanjang rute pawai mulai dari depan kantor wali kota, Jl. dr. Soetomo hingga ke area finish di Alun-alun Kota.
Seorang warga, Widi Astutik yang ikut berjubel dalam kerumunan penonton menyatakan kegirangannya dapat kembali menonton pawai budaya yang sempat vakum 2 tahun akibat pandemi.
"Ya meski pun harus desak-desakan dan panas, tapi akhirnya bisa nonton lagi pawai ini. Dua tahunan lah ya gak diadakan, semoga tahun depan ada lagi," ungkapnya, Sabtu (03/09/2022).
Sayangnya, menurut Widi rute pawai terlalu pendek hingga menyebabkan penumpukan penonton di sisi kanan dan kiri rute pawai.
"Satahu saya sebelum-sebelumnya rutenya jauh. Jadi penonton bisa banyak pilihan mau lihat di mana," imbuhnya.
Wal Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengapresiasi banyaknya peserta pawai dan penonton pawai tersebut.
Keberagaman pada tampilan pawai merupakan representasi dari kearifan lokal, yakni budaya pendalungan dari Etnis Jawa, Madura, Arab dan Tionghoa.
"Saya harap kegiatan ini mampu memperkuat simpul-simpul kebhinekaan dan menjadi kekuatan yang harmonis, damai dan tentram," tandasnya.
Habib Hadi menambahkan eksistensi keberagaman budaya harus tetap terbingkai dan tetap terjaga.
Pawai Budaya Pendalungan merupakan rangkaian acara Hari Jadi Kota Probolinggo (HADIPRO) ke-663.
Pawai diikuti sekitar 70 peserta dari dalam dan luar kota seperti Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lutfi Hidayat |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi