SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Berselawat Nabi Perlukah Menyertai Keluarga dan Sahabatnya?

Lutfi Hidayat - 01 November 2021 | 13:11 - Dibaca 2.43k kali
Budaya Berselawat Nabi Perlukah Menyertai Keluarga dan Sahabatnya?
Lafadz Muhammad. (Foto: suara.com media jaringan suaraindonesia.co.id

PROBOLINGGO - Membaca selawat atas Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu amal ibadah yang memiliki keutamaan dan faidah agung.

Beragam mascam jenis sighot (kata/lafadz) Selawat Nabi yang bisa diamalkan seorang muslim baik secara sendirian maupun bersama-sama (jamaah).

Dua jenis yang umum menjadi shigot Selawat Nabi adalah أللهم صل على محمد tanpa وعلى آله (menyertai keluarga nabi) sebagaimana dalam rotib al haddad dan rotib al atthas, begitu juga dalam tasyahhud awwal ketika salat.

Lalu mana yang lebih utama sighot berselawat nabi antara menyertai keluarga serta sahabatnya dengan yang tidak melafadzkannya?.

Lembaga Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Probolinggo mengulas hal tersebut lengkap dengan dalilnya.

Bentuk shigot selawat nabi yang paling utama bagi seseorang adalah yang sesuai dengan bimbingan dan petunjuk dari guru mursyidnya, jika tidak ada guru mursyid maka sighot yang sesuai dengan apa yang datang dari wirid Nabi SAW.

Berikut dalilnya :

ويتخذ المريد ما يأمره به شيخه من الأذكار وإذا فقد الشيخ المرشد فالأذكار النبوية الواردة عن النبي صلى الله عليه وسلم أفضل من غيرها

كفاية الأتقياء شرح هداية الأذكياء للشيخ أبي بكر شطا ص٤٨

"Hendaknya seorang murid mengambil amalan wirid yang diperintahkan gurunya. Jika tidak ada guru mursyid maka amalkan dzikir-dzikir nabawi yang datang dari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam itu lebih utama dari pada yang lain". (Kifayatul Atqiya' Syarah Hidayatul Adzkiya' Hal.48)

صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) مِنْ الصَّلاةِ وَهِيَ مِنْ اللَّهِ الرَّحْمَةُ الْمَقْرُونَةُ بِالتَّعْظِيمِ)

وَكَانَ يَنْبَغِي وَعَلَى آلِهِ لأَنَّهَا مُسْتَحَبَّةٌ عَلَيْهِمْ بِالنَّصِّ وَصَحْبِهِ لأَنَّهُمْ مُلْحَقُونَ بِهِمْ بِقِيَاسٍ أَوْلَى لأَنَّهُمْ أَفْضَلُ مِنْ آلِ لا صُحْبَةَ لَهُمْ

تحفة المحتاج بشرح المنهاج1/27

"Shllallahu alaihi wasallam, lafadz sholla diambil dari akar kata as sholat artinya jika dari Allah kasih sayang yang disertai penghormatan. Dan sebaiknya ditambahkan selawat pada keluarga nabi karena hal itu disunnahkan berdasarkan penjelasan syara' dan juga ditambahkan selawat kepada sahabat nabi karena disamakan dengan keluarga nabi berdasarkan qiyas awlawi sebab sahabat nabi lebih utama dari sekedar keluarga yang bukan sahabat". (Tuhafatul Muhtaj bi Syarhial Minhaj vol 1 hal. 27).

Kesimpulan dari kedua pendapat ulama di atas menganjurkan membaca Selawat Nabi disertai dengan penghormatan juga atas keluarga dan sahabat nabi. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya