SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Enam Jam Beroperasi, 641 Pelanggar Tertangkap Kamera Mobil Incar ETLE di Probolinggo

Lutfi Hidayat - 15 June 2022 | 18:06 - Dibaca 1.52k kali
TNI/Polri Enam Jam Beroperasi, 641 Pelanggar Tertangkap Kamera Mobil Incar ETLE di Probolinggo
DITILANG. Anggota Satlantas Polres Probolinggo Kota menghalau ibu-ibu ke pinggir jalan karena tak pakai helm saat Operasi Patuh Semeru 2022

PROBOLINGGO - Satlantas Polres Probolinggo Kota melakukan Operasi Patuh Semeru Hunting System hari ketiga, Rabu (15/06/2022).

Kali ini razia pelanggaran lalu lintas kasat mata tersebut digelar di simpang tiga Jl. Panglima Sudirman Kota Probolinggo.

Sekitar 30 menit operasi patuh digelar petugas Satlantas telah banyak mendapati para pelanggar.


Pelanggaran umumnya didominasi pengendara sepeda motor tak pakai helm, kelengkapan kendaraan seperti tanpa spion dan menggunakan knalpot brong serta menerobos marka jalan atau lampu merah pada traffic light.

Kasatlantas Polres Probolinggo Kota, AKP Roni Faslah menyebutkan penindakan tilang dalam operasi hunting system selama dua hari terakhir sekitar 57 pelanggar.

Sedangkan operasi patuh semeru dengan menggunakan Mobil Incar ETLE berhasil mengcapture (menangkap gambar-red) sebanyak 641 pelanggar lalu lintas.

"Operasi patuh menggunakan Mobil Incar ETLE mengcapture 641 pelanggaran. Itu baru kami lakukan setengah hari sekitar enam jam," ungkapnya kepada suaraindinesia.co.id.

Operasi tersebut dilakukan di jalur rawan kecelakaan lalu lintas seperti di jalan raya Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jl. Prof. Hamka dan Jalur Lingkar Utara (JLU) Kota Probolinggo.

"Dari 641 pelanggaran yang tertangkap Mobil Incar ETLE itu terjadi di jalur rawan laka lantas. Hal tersebut menandakan banyaknya terjadi laka lantas karena disiplin dan kepatuhan berlalu lintas masyarakat masih rendah," terangnya.

Roni menambahkan, untuk di tengah Kota Probolinggo atau kawasan tertib lalu lintas, tingkat kepatuhan berlalu lintas masyarakat masih cukup tinggi sekitar 80 persen.

"Nah yang di pinggiran kota atau kawasan batas kota ini tingkat disiplin lalu lintasnya yang rendah. Sekitar 17 persen," tandasnya.

Selain tindakan represif Operasi Patuh Semeru, Satlantas Polres Probolinggo sebelumnya juga telah melakukan tindakan preemtif (imbauan) dan preventif (pencegahan).


"Kita imbau masyarakat mematuhi peraturan lalu lintas, ini juga untuk kebaikan masyarakat sendiri. Karena dampak dari laka lantas ini besar sekali. Tindakan preemtif dan preventif sudah kami lakukan di sekolah-sekolah, di pasar, di pinggir-pinggir jalan," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya