PROBOLINGGO – Polres Probolinggo lakukan sejumlah langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2022.
Seluruh aktivitas sosial dan wisata dipastikan ditutup saat perayaan Nataru, hanya aktivitas keagamaan yang diijinkan pihak kepolisian.
Pelaksanaannya pun harus memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditentukan.
Hal itu disampaikan Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi kepada wartawan, Rabu (24/11/2021).
Keputusan membatasi aktivitas sosial masyarakat oleh kepolisian tersebut mengacu pada kebijakan Pemerintah Pusat yang akan memberlakukan PPKM level 3 serentak di seluruh daerah.
"Guna mencegah lonjakan kasus Covid-19, terpaksa kami lakukan. Sebab pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 diprediksi akan membuat mobilitas masyarakat meningkat,” ujar Arsya.
Langkah kepolisian dalam menekan lonjakan Covid-19 difokuskan dengan mengantisipasi kedatangan warga dari luar daerah ke sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Probolinggo.
“Jadi selama libur Nataru, seluruh kawasan Probolinggo akan diberlakukan peraturan dan ketentuan PPKM level 3,” imbuhnya.
Beberapa tempat wisata di Kabupaten Probolinggo cukup dikenal ke seluruh negeri. Salah satunya, kawasan Bromo, Arung Jeram sungai Pekalen, Snorkeling Pulau Gili Ketapang dan beberapa pantai di pesisir utara.
Rem darurat itu terpaksa ditarik, mengingat sejumlah negara sedang mengalami gelombang ketiga Covid-19 seperti di Eropa dan China yang harus menerapkan lockdown kembali.
Sejauh ini, Covid-19 sendiri sudah banyak bermutasi, varian terbaru diketahui lebih ganas dari sebelumnya.
Untuk itu, Kapolres Probolinggo mengiimbau agar masyarakat waspada saat perayaan akhir tahun dan selalu menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas rutin.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rapelaziza Bangun Alamsyah |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi