PROBOLINGGO - Survei bakal calon Bupati Probolinggo dilakukan lembaga survei politik dan opini publik Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA).
Hasil survei yang dilakulan pada akhir tahun 2022 itu didapati banyak temuan menarik di Kabupaten Probolinggo pada kontestasi Pilkada 2024 mendatang.
Survei dilakukan pada warga berusia 17 tahun ke atas dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Teknik survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 440 orang responden dengan margin of error 4,8 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa saat dikonfirmasi menyebut survei dilakukan LSI di beberapa daerah di Jawa Timur termasuk Kabupaten Probolinggo.
"Probolinggo menjadi perhatian khusus LSI dibanding daerah lain, karena ada suasana politik yang berbeda," ungkap Sopa di Jakarta, Rabu (04/01/2023).
Karakteristik menarik dalam konteks politik lokal Kabupaten Probolinggo terjadi pasca KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dan mantan Bupati Probolinggo dua periode sebelum istrinya.
Hasil survei LSI Denny JA mengindikasikan adanya keinginan kuat masyarakat agar pemimpin Kabupaten Probolinggo berlatar belakang tokoh agama.
Posisi tersebut menduduki puncak pilihan masyarakat sekitar 58,6 persen, sedangkan latar belakang politisi, birokrat, akademisi dan pengusaha hanya sekitar 3 persen.
Prosentase kepercayaan masyarakat kepada ulama dan pengasuh pesantren Probolinggo berada pada angka 90 persen, publik akan mendengar tokoh pesantren tersebut.
Hal tersebut disebabkan karakter dan kondisi sosial masyarakat daerah tapal kuda sangat menghormati kiai dan pesantren.
Sementara itu dalam survei 9 calon bupati yang disebut-sebut bakal maju dalam Pilkada Probolinggo, Nama Muhammad Haris Damanhuri (Gus Haris) menempati posisi elektabilitas teratas dengan angka 23,6 persen.
Posisi kedua ditempati Mahdi 10,0 persen, kemudian Abdul Malik Haramain 9,8 persen di posisi ketiga, Timbul Prihanjoko di posisi keempat 9,5 persen dan Faisol Riza di posisi lima 3,4 persen. Sedangkan empat calon kandidat lain berada di angka di bawah 1 persen.
Jika dimunculkan 3 calon dengan 6 simulasi calon, nama Gus Haris tetap menempati urutan teratas dengan prosentase 23,9 - 31,6 persen. Sementara calon lain berada di posisi di bawah 10 persen.
Begitu juga jika dimunculkan 2 nama calon dengan 6 simulasi, nama Gus Haris selalu menempati urutan teratas dengan prosentase elektabilitas tertinggi berada pada angka 31,8 persen.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lutfi Hidayat |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi