PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Foto menjadi salah satu media dalam mengungkapkan ekspresi.
Banyak para fotografer baik amatir maupun profesional, berburu foto untuk dapat menyampaikan pesan sosial yang terkandung dibalik objek foto.
Fotografi sempat menjadi pilihan hobi banyak orang, namun juga sempat mati suri saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Pandemi memang telah usai, namun dampak yang dibawanya masih terasa bagi banyak sektor, termasuk dunia fotografi. Belum lagi kecanggihan teknologi smartphone dengan berbagai fitur lengkap dan mudah, semakin menggeser bisnis fotografi ke tepi.
Tak tinggal diam, komunitas fotografi di Probolinggo mencoba kembali bangkit berkarya.
Memamerkan karya-karya fotografer kepada khalayak, adalah salah satu upaya mereka. Seperti pameran karya fotografi pada rangkaian Fashion Batik dan Bordir Asmaranala Bromo Tengger pada pertengahan Mei 2023 lalu.
“Selama pandemi, memang keadaan seolah mati suri. Kini kami harus bangkit lagi," ungkap fotografer senior Probolinggo, Hendy T. Purnomo kepada Suaraindonesia.co.id, Sabtu (03/06/2023).
Era digital saat ini, sambung pria berkacamata itu fotografi semestinya menjadi prospek (bisnis-red) bagus. Sebab hampir seluruh sektor tak bisa lepas dari fotografi.
"Kita lihat saja sektor pamasaran, publikasi sampai dokumentasi sendiri adalah garapan fotografi. Fotografi sama dengan mengukir sejarah, ada tanggung jawab moral bagi kami mengabadikan setiap momen," jelasnya.
Kami saat ini, sambungnya, memiliki tantangan besar bisa memacu dan membangkitkan kembali semangat fotografi generasi muda.
Agar menghasilkan karya berkualitas dan bercitarasa seni tinggi, tidak hanya sekedar memotret objek saja. Walaupun harus kami akui, saat ini banyak kemudahan dari fitur kecanggihan teknologi untuk menghasilkan foto atau video.
Pada event pameran Asmaranala Bromo Tengger banyak karya fotografer ditampilkan untuk publik. Antusias pengunjung cukup tinggi, fotografer yang tergabung dalam komunitas berkesempatan memberikan edukasi seputar dunia fotografi.
Mereka membimbing teknik dasar fotografi hingga pengoperasian kamera profesional. Agar pengunjung nyaman, juga dimanjakan dengan foto on the spot gratis.
"Karya fotografi itu indah. Banyak spot bagus di Probolinggo yang bisa diabadikan dalam karya fotografi. Sayang sekali ya kalau dibiarkan begitu saja," kata seorang pengunjung wanita, Ervira Sekar asal Kraksaan.
Menurutnya, geliat dunia fotografi di Probolinggo cukup baik. Sebab ia banyak mendengar fotografer Probolinggo sering menjadi juara pada ajang lomba fotografi baik skala regional maupun nasional.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi