PROBOLINGGO - Jumlah kasus stunting di Kota Probolinggo, Jawa Timur turun berada di angka 12 persen, capaian itu melebihi target nasional 14 persen.
Namun angka tersebut belum memenuhi target Dinkes Kota Probolinggo yang mematok angka 11 persen untuk penanggulangan stunting.
Hal itu disampaikan Sub Koordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Probolinggo, drg. Luluk Muyasaroh saat kegiatan memperingati Hari Gizi Nasional, Rabu pagi (25/01/2023).
Luluk mengatakan berbagai upaya telah dilakukan dalam menanggulangi stunting di Kota Probolinggo.
Seluruh kegiatan kesehatan Dinkes selalu memasukkan sosialisasi pencegahan stunting sebagai salah satu programnya.
"Strateginya promosi kesehatan melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Meliputi BAB di jamban sehat, pola makan protein hewani cegah stunting, ASI eksklusif, persalinan di tenaga kesehatan dan pemberian tablet tambah darah kepada remaja dan ibu hamil," ungkap Luluk.
Selain program pelibatan eksternal Dinkes, strategi sosialisasi juga melibatkan Dinas Pertanian, Bappeda Litbang, universitas dan praktisi pendidikan.
"Pelibatan Dinas Pertanian misalnya, sosialisasi pencegahan stunting dengan pemanfaatan pekarangan rumah dengan memelihara ayam yang bisa diambil telur dan dagingnya juga menanam sayuran dan buah untuk tambahan gizi," pungkasnya.
Hari Gizi Nasional ke-63 diperingati Dinkes Kota Probolinggo dengan membagikan susu dan telur gratis kepada pengendara di Jl. Suroyo depan kantor Dinkes Kota Probolinggo.
Sosialisasi pencegahan stunting dan pemenuhan protein hewani juga digalakkan selama kegiatan tersebut berlangsung.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi