SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Bunda Perhatikan Ya! Ternyata Anak Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak

Lutfi Hidayat - 05 August 2022 | 08:08 - Dibaca 1.76k kali
Kesehatan Bunda Perhatikan Ya! Ternyata Anak Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak
Ilustrasi tidur anak. (Foto: Suara.com, media jejaring Suaraindonesia.co.id).

PROBOLINGGO - Selain bermain, anak juga membutuhkan tidur yang cukup untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan otak.

Terlalu asik bermain bahkan belajar, tentu akan mengurangi durasi dan kualitas tidur anak.

Padahal, anak yang kurang tidur akan berpengaruh pada perkembangan otaknya.

Seperti ditulis Suara.com (media jejaring Suaraindonesia.co.id), studi terbaru menemukan bahwa anak yang kurang tidur bisa mengalami masalah kognitif.

Sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland menyebutkan anak-anak yang kurang tidur dari 9 jam lebih dimungkinkan mengalalami masalah kognitif.

Para peneliti menyatakan bahwa anak-anak tersebut lebih mungking mengalami kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan juga perilaku impulsif (sifat bertindak tiba-tiba).

Temuan itu diterbitkan dalam jurnal Lancet Child & Adolescent Health yang didanai National Institutes of Health (NIH).

Penelitian tersebut mengumpulkan lebih dari 8.300 anak usia antara 9-10 tahun yang terdaftar dalam studi Perkembangan Kognitif Otak Remaja (ABCD).

Setelah dilakukan analisis rekam medis, Pemindaian MRI dan survei sampai anak-anak mencapai usia 11-12 tahun, tim peneliti akhirnya mendapatkan kesimpulan.

"Kami menemukan anak-anak yang kurang tidur dari 9 jam per-malam, memiliki materi abu-abu lebih sedikit atau volume lebih kecil di area otak tertentu yang bertanggungjawab untuk perhatian, memori, dan kontrol penghambatan dibandingkn dengan mereka yang memiliki kebiasaan tidur sehat," ungkap Profesor Ze Wang seperti ditulis Express.

Menurutnya, studi ini dianggap penting karena menunjukkan dampak jangka panjang dari kurang tidur pada perkembangan neurologis.

"Diperlukan studi tambahan untuk mengkonfirmasi temuan kami dan melihat ada atau tidaknya intervensi yang bisa meningkatkan kebiasaan tidur dan membalikkan defisit neurologis," jelas Profesor Ze Wang.

Menurut Profesor Wang, Profesor Bowers dari University of Maryland, temuan studi ini penting untuk melakukan studi jangka panjang pada otak anak yang sedang berkembang.

Terutama karena pentingnya tidur (cukup dan sehat-red) selama masa kanak-kanak sering diabaikan, seiring menumpuknya pekerjaan rumah dan kegiatan ekstrakurikuler yang harus dijalani anak sehari-hari.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya