SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Dinkes Probolinggo Imunisasi Difteri Massal Anak Pulau Gili Ketapang

Lutfi Hidayat - 10 March 2022 | 14:03 - Dibaca 1.63k kali
Kesehatan Dinkes Probolinggo Imunisasi Difteri Massal Anak Pulau Gili Ketapang
Anak-anak Pulau Gili Ketapang usia 2 bulan sampai 7 tahun mendapatkan imunisasi Difteri dari Dinkes Kabupaten Probolinggo

PROBOLINGGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan Outbreak Response Immunazation (ORI) untuk menekan penyebaran bakteri Corynebacterium Diphteriae di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kamis (10/03/2022).

Langkah itu dilakukan pasca ditemukannya 1 kasus positif Difteri pada pasien anak Salsabella (7), pasien yang dalam beberapa hari terakhir kondisinya membaik itu akhirnya meninggal dunia di RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.

Imunisasi difteri diberikan kepada 795 anak usia 2 bulan sampai 7 tahun tanpa melihat riwayat imunisasi sebelumnya.

Sesuai prosedur imunisasi Difteri itu akan diberikan 3 kali dalam jangka waktu tertentu sesuai aturan berlaku.

Dinkes Kabupaten Probolinggo melibatkan tenaga medis dari unsur Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 2 Probolinggo, Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Kabupaten Probolinggo dan Provinsi Jawa Timur, Puskesmas Sumberasih dan Bidan Desa Gili Ketapang.

Kapala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Shodiq Tjahjono menyebut tim ORI tersebut disebar menuju 7 posko imunisasi yang disediakan, menyasar siswa PAUD dan TK, siswa SD dan Madrasah serta umum.

"Oleh sebab itu Outbreak Response Immunization (ORI) ini sebagai respon terhadap wabah ini," ungkapnya saat ditemui di posko imunisasi Difteri Gili Ketapang.

Sementara Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Jawa Timur, drg. Ina Mahanani mengatakan rekomendasi (Dinkes Jatim) untuk penanggulangan Difteri perlu melakukan imunisasi massal, sebab Difteri bisa dicegah dengan imunisasi.

"Untuk hari ini kita melakukan ORI untuk penanggulangan Difteri itu sendiri, selain itu untuk pencegahan. Kita lakukan imunisasi Difteri untuk anak (usia) dua bulan sampai tujuh tahun tanpa memandang riwayat imunisasi," jelasnya.

Menurut Ina dilakukannya imunisasi massal lokal karena kasus positif Difteri terjadi di satu pulau yang perlu segera dihentikan penyebarannya.

"Ya (imunisasi) lokal karena ini dalam satu pulau jadi memang kita sarankan lakukan ORI supaya kasusnya segera berhenti," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya