PROBOLINGGO - Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Probolinggo sepi peminat pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.
Seperti di SDN Opo-opo 1 Kecamatan Krejengan misalnya, sekolah dasar milik pemerintah itu hanya menerima 5 peserta didik baru.
Sedangkan di SDN Sindetlami II Kecamatan Besuk hanya terdapat 3 siswa baru yang mendaftar.
Kepala SDN Opo-opo I Krejengan, Sulha mengatakan alasan utama minimnya minat masyarakat kepada sekolah dasar negeri karena faktor fanatisme masyarakat terhadap tokoh agama, sehingga lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan swasta milik tokoh setempat.
Selain itu, banyaknya sekolah swasta sederajat dengan sekolah dasar dalam satu wilayah memicu persaingan menjadi lebih ketat.
"Di dusun sini saja (Dusun Krajan-red) ada dua Madrasah Ibtidaiyah. Ditambah dengan SD ini, total ada tiga lembaga pendidikan tingkat dasar dan jaraknya berdekatan sekitar 200 sampai 300 meter," ungkapnya.
Alasan lain SD negeri tak begitu diminati adalah sarana dan fasilitas yang kurang memadai, Ia mengaku baru belakangan ini SD yang dipimpinnya mendapat bantuan fasilitas.
"Bisa dilihat sendiri gedung SD kami hanya tiga lokal, jauh dari kata cukup. Setidaknya kan ada 6 ruang yang artinya satu ruang untuk satu kelas," keluhnya.
Lebih jauh, pihaknya bukan tidak berupaya menarik minat masyarakat tapi usahanya tidak membuahkan hasil karena 2 tahun terakhir saat PPDB SD negeri tersebut hanya 5 sampai 10 siswa yang mendaftar.
"Kita bahkan berinisiatif untuk buat PAUD agar ada regenerasi. Guru-guru juga rela iuran agar bisa memberikan seragam dan buku gratis pada siswa," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi