SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Lomba Ceramah HAB Kemenag Probolinggo Terapkan Protokol Kesehatan

Lutfi Hidayat - 28 December 2020 | 11:12 - Dibaca 337 kali
Pendidikan Lomba Ceramah HAB Kemenag Probolinggo Terapkan Protokol Kesehatan
TERBATAS. Sebanyak 24 Peserta Lomba Khitobah dalam Rangka HAB Kemenag ke-75 Bersaing Memperebutkan Tropi Juara, Senin (28/12/2020).

PROBOLINGGO - Lomba khitobah (ceramah-red) dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-75 digelar dengan menerapkan protokol kesehatan, Senin (28/12/2020).

Kegiatan itu diikuti sebanyak 24 peserta dari utusan Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.

Pembatasan jumlah peserta dan penerapan protokol kesehatan itu untuk menanggulangi terjadinya penyebaran Covid-19.

Kasi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais) Kemenag Kabupaten Probolinggo, M. Barzan mengatakan lombah khitobah bagi para penyuluh agama itu, untuk memunculkan bibit-bibit da'i (penceramah-red) yang profesional dan berwawasan kebangsaan.

"Dari kegiatan ini nanti kita bisa menyeleksi da'i-da'i profesional dengan wawasan kebangsaan yang baik. Dari lomba khitobah ini nantinya bisa diaplikasikan di masyarakat," ujarnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, A. Sruji Bahtiar menegaskan para peserta lomba agar berkompetisi secara sehat dengan mengutamakan Ukhuwah Islamiyah antar sesama penyuluh agama.

"Jadikan lomba khitobah ini sebagai ajang silaturrahmi antar penyuluh, menang dalam lomba hal yang penting, namun janganlah memakai cara yang tidak sportif yang merusak citra penyuluh agama," tegasnya.

Panitia acara, M. Mahin menjelaskan bahwa pihaknya betul-betul memperhatikan penerapan protokol kesehatan, mulai dari wajib memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan handsanitizer dan menjaga jarak dengan panitia dan peserta lain.

Sedangkan dalam kriteria penilaian, panitia kegiatan akan melakukan penilaian seputar materi ceramah, intonasi dan mimik/gerak tubuh.

"Tapi yang paling penting adalah wawasan keagamaan dan kebangsaan yang benar-benar moderat. Karena sejatinya penceramah haruslah santun dan dapat diterima oleh masyarakat luas," jelasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya