PROBOLINGGO - Kitab kuning sebagai salah satu literasi karya klasik, perlu mendapat perhatian serius.
Tidak hanya kalangan pondok pesantren, bahkan pemerintah pun juga ikut andil dalam melestarikan khazanah keilmuan karya ulama tersebut.
Salah satunya seperti yang dilakukan Pemkot Probolinggo dengan menggelar lomba baca kitab secara virtual, dalam rangka semarak Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020.
Sebanyak 15 peserta utusan dari sejumlah pondok pesantren di Kota Probolinggo, masuk pada tahap seleksi.
Dari belasan peserta itu, tersisa enam peserta terpilih dan melaju ke Grand Final yang digelar tatap muka dengan protokol kesehatan ketat.
Pelaksanaan penjurian Grand Final lomba baca kitab, berada di Puri Manggala Bhakti Gedung Pemkot Probolinggo, Minggu (18/10/2020).
Sya'dullah Zain, selaku kordinator lomba sekaligus dewan juri dari PCNU Kota Probolinggo, mengatakan gelaran lomba baca kitab merupakan rangkaian Hari Santri Nasional yang ke-enam sejak pertama kali digelar pada tahun 2015 lalu.
Kegiatan HSN hasil kerja sama antara PCNU bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo.
Terdapat 12 ragam lomba dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 450 orang, baik santri utusan pondok pesantren, madrasah, sekolah umum dan masyarakat.
"Meski sedang dalam masa pandemi Virus Corona, kami terus berupaya menggali potensi lokal kaitannya dengan keislaman di Kota Probolinggo," jelas Sya'dullah, usai mengumumkan pemenang lomba.
Dikonfirmasi di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Moch. Maskur, menyatakan pihaknya membidik anak usia sekolah dan santri pondok pesantren. Sebab, pertumbuhan kognitif dan psikomotoriknya perlu dikembangkan dengan ilmu keagamaan.
"Dasar pengetahuan dan pengalaman keagamaan yang didapat di waktu kecil, dapat menjadi bekal pegangan hidup ketika dewasa nanti," pungkasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : |
Komentar & Reaksi