PROBOLINGGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo lakukan operasi pasar beras medium, Senin (06/02/2023).
Operasi pasar itu dilakukan menyusul terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga beras di pasaran.
Wakil Bupati Probolinggo, HA. Timbul Prihanjoko melepas langsung armada truk pengangkut beras untuk disebar ke sejumlah titik yang telah ditentukan.
Wabup Probolinggo didampingi Sekda Ugas Irwanto, Kepala Cabang Bulog Probolinggo Mochammad Ramadhan, Kepala DKUPP Anung Widiarto, Dinas Pertanian Mahbub Zunaidi dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Yahyadi.
Pemkab Probolinggo melalui DKUPP dan Bulog Probolinggo menyediakan 100 ton beras yang dikirimkan untuk kebutuhan sidak pasar beras medium 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.
Alokasi beras medium untuk 24 kecamatan itu masing-masing 4 ton yang didistribusikan secara langsung kepada masyarakat.
Wabup Timbul mengatakan hingga saat ini harga beras di Kabupaten Probolinggo belum stabil, meski pun telah berangsur turun.
Pemkab Probolinggo mentargetkan harga beras dapat stabil di harga Rp. 9.450 per-kilogram sesuai HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah.
"Operasi pasar langsung ke masyarakat dan bukan ke pasar. Harapannya masyarakat bisa segera menikmati beras harga murah untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap Timbul.
Selama harga beras belum stabil, Pemkab Probolinggo berkomitmen akan terus melakukan operasi pasar beras medium ini.
"Kami diperintah oleh ibu Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa) untuk terus memantau harga beras di pasar," jelasnya.
Tingginya harga beras akibat belum masuk masa panen raya. Hal itu perlu menjadi evaluasi agar ke depan dapat diprediksi.
"Ketika panen raya bagaimana kita bisa menyerap beras/gabah petani sebanyak-banyaknya. Sehingga saat belum masuk masa panen raya kita bisa melepas beras yang ada untuk kebutuhan masyarakat," pungkasnya.
Kepala Cabang Bulog Probolinggo, Mochamad Ramadhan menyebut stok beras saat ini berkurang karena pasokan beras dari petani belum maksimal.
Diharapkan saat panen raya pada bulan Maret nanti bisa menyerap sebanyak-banyaknya dari masyarakat.
"Tahun ini Bulog ditarget lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tahun lalu secara nasional 1 juta ton, sekarang 2,4 juta ton. Pada masa panen nanti kita sebanyak-banyaknya menyerap hasil panen. Paling tidak mencapai 70 persen dari target yang ditetapkan pemerintah," ujar Ramadhan.
Mengantisipasi terjadinya krisis pangan, Pemkab Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan telah membuat program Lumbung Pangan Mandiri.
Lumbung pangan mandiri ini dibangun di tiga kecamatan. Saat ini Pemkab Probolinggo tengah memetakan daerah-daerah krisis pangan. Naiknya harga beras bersifat nasional, di mana semua daerah mengalaminya
Stok beras di Gudang Bulog Probolinggo mencapai 1.100 ton. Ketersediaan beras ini diprediksi akan cukup hingga musim panen raya
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi