PROBOLINGGO - Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Probolinggo terus mendorong pengembangan pariwisata di kawasan Gunung Bromo.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan memaksimalkan potensi penguatan ekonomi masyarakat di sepanjang jalan jalur Provincial Road Improvement Maintenance (PRIM) akses wisata Bromo dari Kecamatan Tongas ke Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo menggelar Lokakarya Pembelajaran Program dengan tema 'Optimalisasi Pemanfaatan Jalan Jalur Prim' di Hotel Sukapura Permai, Kecamatan Sukapura, Kamis (29/09/2022).
Kegiatan tersebut mengundang sejumlah kelompok masyarakat mulai dari paguyuban penyewaan Jeep dan pedagang asongan wisata Bromo hingga pelaku UMKM Kecamatan Tongas, Lumbang dan Sukapura yang tergabung dalam paguyuban UMKM Srikandi Bromo.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, Nur Ayati mengatakan tujuan lokakarya untuk menyamakan persepsi dan menemukan solusi bersama dalam mendongkrak pariwisata dan UMKM di sepanjang Jalur PRIM tersebut.
Menurutnya akses yang merupakan pembangunan jalan dari Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) yang aman, nyaman dan berkeselamatan tersebut haruslah memiliki dampak/imbas bagi peningkatan UMKM dan wisatawan.
"Optimalisasi pemanfaatan jalan jalur PRIM ini sangat penting dilakukan, agar ada kesinambungan antara fasilitas yang telah bagus dengan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar," ungkapnya.
Lokakarya tersebut menghadirkan pemateri dari Dinas PUPR dan Dinas Pariwisata Kabupaten Probolinggo.
PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo sejauh ini telah membentuk paguyuban UMKM Srikandi Bromo yang terdiri dari 15 pelaku UMKM.
Pendampingan dan pembinaan juga telah diberikan untuk peningkatan kapasitas dan akses penjualan bersama pemerintah daerah setempat.
"Kami sudah memulai membantu UMKM melatih, mendampingi bahkan sekarang kita membentuk paguyuban UMKM. Kita sudah menyampaikan kepada Wakil Bupati, bahwa kita menginginkan tempat untuk memasarkan produk dari hasil UMKM tersebut," jelasnya.
Secara aturan, kata Nur Ayati di sepanjang jalur PRIM sebenarnya tidak boleh digunakan masyarakat seperti untuk tempat jemur padi, jemur jagung atau tempat menumpuk kayu.
Hal ini perlu sosialisasi oleh PUPR dan Dinas Pariwisata bahwa jalan tersebut untuk pemanfaatan layanan publik.
Menutup komentarnya, Nur Ayati menyebut lokakarya tersebut diharapkan ada peningkatan pendapatan bagi UMKM, bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan, peningkatan layanan publik (infrastruktur) yang aksesibel untuk pendatang serta kondisi nyaman, ramah dan aman bagi wisatawan.
"Jadi ramahnya masyarakat di jalur PRIM ini akan meningkatkan wisatawan," pungkasnya.
Senada dikatakan Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo Abd. Hamid, keamanan dan keramahan masyarakat di sepanjang jalur PRIM yang menjadi akses wisata ke Gunung Bromo menjadi salah satu penentu kesan baik/tidaknya wisata di Probolinggo.
"Jadi mari bersama-sama masyarakat dan pemerintah terkait, menjaga keamanan dan keramahan bagi tamu-tamu kita ini. Karena jika sekali saja kita tidak ramah, maka sulit untuk wisatawan akan kembali lagi ke sini," ujarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi