PROBOLINGGO - Dampak mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai dirasakan pedagang sapi di Pasar Hewan Kabupaten Probolinggo.
Pedagang mengeluhkan sepinya pembeli, diduga karena masyarakat khawatir dan takut untuk mengkonsumsi daging.
Seorang pedagang ternak Asmari (53) contohnya, ia mengeluhkan sapi miliknya tak kunjung laku. Menurutnya pembeli lebih sedikit dari sebelumnya.
"Meski ini terlihat ramai yang banyak adalah pedagang. Kalau pembelinya sedikit," ujapnya kepada suaraindonesia.co.id, Selasa (17/05/2022).
Dari 3 ekor sapi dan 4 ekor kambing yang ia bawa, hanya 1 ekor sapi saja yang laku.
Untuk harga, Asmari mengatakan masih relatif normal, tidak ada kenaikan atau pun penurunan harga.
"Harga gak ada yang berubah, masih normal. Kalau kebetulan ada yang beli di atas harga pasaran berarti kena calo," sebutnya.
Seorang pembeli asal Kecamatan Banyuanyar yang enggan disebutkan namanya mengaku khawatir dan takut saat membeli hewan ternak, namun terpaksa kembali karena ia mau mengadakan resepsi pernikahan anaknya.
"Mau gimana lagi. Saya harus beli untuk acara nikahan anak saya," ujarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi