KREJENGAN - Selain ilmu agama pesantren utamanya di Jawa Timur kini juga melakukan penguatan ekonomi mandiri kreatif.
Para santri dilatih enterpreneur sebagai bekal dasar wirausaha kelak saat kembali ke masyarakat.
Seperti dilakukan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hasan Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.
Pada gelaran Haflatul Imtihan pesantren itu, memberikan kesempatan bagi santri untuk memasarkan produk mereka dalam Bazar Santripreneur.
Pengurus Ponpes Nurul Hasan sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Raudlatul Mutaallimin, Zainul Muttaqin menyebut Bazar Santripreneur dibuka mulai 20-24 Maret 2022.
Para santri yang ditugaskan dan terlibat dalam bazar itu adalah santri yang sudah lulus dan akan keluar dari pesantren, sehingga memiliki bekal dan pengalaman berwirausaha untuk dikembangkan di masyarakat.
"Kami berikan kesempatan santri yang lulus dan keluar dari pesantren, agar dapat belajar wirausaha melalui kegiatan bazar ini," paparnya, Rabu (24/03/2022).
Seorang santri peserta bazar, Intan Hasanantud Daroin menyambut positif kegiatan tersebut, sebab bekal wirausaha nantinya akan sangat dibutuhkan untuk menopang ekonomi keluarga.
"Ternyata berwirausaha itu menyenangkan, kita bisa tahu produk apa yang dibutuhkan konsumen, juga bisa mengurangi risiko kerugian dalam memilih dan cara memasarkan produk," ungkapnya.
Bazar Santriprenuer digagas oleh Ketua Yayasan Ponpes Nurul Hasan, Kiai Kholilurrahman.
Selain ilmu agama dan sosial, pesantren juga bertanggung jawab membimbing santri dalam pengembangan ekonomi mandiri kreatif.
Menurut Kholilurrahman, inisiatif itu muncul karena dinilai peran santri tidak sebatas mengisi pos keagamaan saja. Pengalaman kerja dan minat enterpreneur juga sangat penting ditanamkan pada diri santri.
"Sekarang santri juga harus bisa bersaing di segala bidang, termasuk dunia usaha dan enterpreneur ini," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi