PROBOLINGGO - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo kembali menggelontor belasan ribu liter minyak goreng murah, Selasa (08/03/2022).
Kali ini menyasar para pedagang kaki lima (PKL), pengusaha warung dan UMKM, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) menyediakan paket kemasan 18 liter dengan jumlah total sebanyak 18 ribu liter.
Satu paket minyak goreng 18 liter dijual seharga Rp. 243.000 atau seharga Rp. 13.500 per-liter.
Operasi pasar Pemkot Probolinggo ini merupakan kali ketiga sejak kelangkaan minyak goreng harga murah terjadi.
Untuk memecah kerumunan dan terjadinya antren operasi pasar dielar di dua lokasi, yakni Kantor DKUPP dan kawasan Paguyuban UMKM kompleks Taman Manula Kota Probolinggo.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin memantau langsung proses operasi pasar tersebut.
"Dilaksanakan di dua titik, di Taman Manula disediakan 4.800 liter itu khusus untuk UMKM yang telah terdaftar. Di Kantor DKUPP juga ada untuk masyarakat umum yang berjualan gorengan atau PKL. Total semua 18 ribu liter," ungkap Habib Hadi.
Pelaku usaha kecil, sambungnya sangat terdampak kelangkaan minyak goreng harga murah. Oleh karenanya Pemkot Probolinggo berupaya mencari solusi untuk meringankan beban mereka.
"Ke depan targetnya mudah-mudahan bisa ke kelurahan, masing-masing kelurahan akan mendapatkan minyak goreng harga murah. Jadi masyarakat bisa terbantu. Insya'allah sebelum puasa program tersebut sudah berjalan," imbuhnya.
Seorang warga pemilik usaha catering, Nurul yang juga terdaftar sebagai penerima paket minyak goreng murah mengatakan sangat terbantu adanya operasi pasar tersebut.
Sebab, dalam sehari ia menghabiskan 2-3 liter minyak goreng untuk kebutuhan usaha cateringnya.
"Harganya kadang 34 ribu per-2 liter, kadang dapatnya paling murah 30 ribu. Teman-teman PKL yang gak dapat info ini saya kabari, karena mereka juga sangat butuh minyak goreng murah," jelasnya.
Para PKL maupun pelaku usaha warung berharap operasi pasar sering dilakukan pemerintah, sehingga harga minyak goreng kembali normal dan bisa menekan para pelaku nakal jika ada yang menimbun minyak goreng.
Sementara pihak pemerintah mengimbau masyarakat tidak memborong berlebihan (panic buying), karena akan selalu disediakan stok minyak goreng bagi masyarakat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi