SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Target PAD dan Pemotongan Hewan di Probolinggo Naik, Biaya Potong Hewan Juga Naik

Lutfi Hidayat - 05 February 2021 | 12:02 - Dibaca 1.63k kali
Ekbis Target PAD dan Pemotongan Hewan di Probolinggo Naik, Biaya Potong Hewan Juga Naik
Pedagang Daging Sapi Sedang Menunggu Pembeli. Penjualan Menurun Selama Masa Pandemi Covid-19

PROBOLINGGO - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo menaikkan tarif retribusi pemotongan sapi, di rumah potong hewan (RPH).

Kenaikan retribusi tu sebatas Rp. 5.000 dari biaya potong hewan sebelumnya sebesar Rp. 20.000.

Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DPKH, drh. Nikolas Nuryuliyanto mengatakan sejumlah RPH seperti di Kecamatan Leces, Banyuanyar, Maron, Krejengan, Besuk dan Gading menaikkan tarif biaya potong sapi menjadi Rp. 25.000 per-ekor.

"Di RPH mana pun tarifnya sama. Tahun ini naik, kalau tahun lalu masih Rp. 20.000 sekarang jadi Rp. 25.000," kata Nico panggilan akrabnya, Jumat (05/02/2021).

Naiknya tarif retribusi itu telah disesuaikan dengan target hewan yang disembelih di RPH.

Tahun 2020 sebanyak 6.343 ekor sapi yang disembelih, untuk tahun 2021 targetnya lebih dari 7.000 ekor.

"Setiap tahun selalu ada peningkatan pemotongan hewan. 6.261 ekor sapi di tahun 2019, naik jadi 6.343 ekor tahun 2020. Dan tahun ini kami mendapat target penyembelihan 7.040 ekor sapi di RPH," jelas Nico.

Selain target pemotongan hewan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari RPH juga ada kenaikan sebesar Rp. 26 juta.

Target PAD RPH tahun 2020 sebesar Rp. 150 juta, Sedangkan tahun 2021 naik menjadi Rp. 176 juta.

"Jadi target PAD dengan target pemotongan sapi ini sudah sesuai. Dengan biaya retribusi yang baru maka 7.040 ekor target penyembelihan sapi akan menghasilkan 176 juta rupiah," imbuhnya.

Survei dan sosialisasi, menurut Nico sudah dilakukan di sejumlah pasar tradisional terkait pemotongan hewan di RPH termasuk kenaikan tarif.

Hasil survei menunjukkan adanya keluhan pedagang daging sapi, karena mengalami penurunan penjualan selama masa pandemi Covid-19.

"Masyarakat kita membutuhkan daging sapi ada hajatan. Jarang ada yang membeli untuk kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya