SUARA INDONESIA PROBOLINGGO

Serunya Bermain di Kampung Dolanan Tradisional Probolinggo

Lutfi Hidayat - 06 January 2022 | 15:01 - Dibaca 4.40k kali
Features Serunya Bermain di Kampung Dolanan Tradisional Probolinggo
KONSENTRASi. Anak-anak Dusun Lamur Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo bermain balang batu

PROBOLINGGO - Dunia anak-anak saat ini tak bisa lepas dari perangkat gawai dengan berbagai permainan (game) berbasis teknologi.

Bahkan dunia pendidikan anak pun juga terimbas harus menggunakan perangkat teknologi informasi sebagai sarana berlajar dampak dari pandemi Covid-19.

Era disrupsi membuat anak-anak kering dari aktivitas yang dapat mengembangkan psikomotoriknya, karena jarang melakukan permainan yang membutuhkan gerak fisik dan pola hubungan sosial antar anak.

Sejumlah pemuda Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo yang prihatin dengan perkembangan motorik dan sosial anak menghidupkan kembali permainan tradisional.

Belasan pemuda yang tergabung dalam Sanggar Belajar Sejati, sebuah komunitas peduli literasi anak kampung itu memanfaatkan benda seadanya di lingkungan mereka untuk membuat bermacam alat permainan tradisional.

Kampung dolanan tradisional itu berada di Dusun Lamur desa setempat, kegiatan ini hasil kolaborasi komunitas Sanggar Belajar Sejati bersama komunitas binaannya, Negeri Dolanan Anak Desa (Ndonesa).

"Ini pertama kali kami lakukan setelah kami ikut kegiatan Elingpiade di Sidoarjo yang diselenggarakan komunitas Kampung Lali Gadget. Ide kegiatan itu kami adopsi dan modifikasi sesuai kebutuhan permainan tradisional anak-anak kampung kami," ungkap Ketua Sanggar Belajar Sejati, Khairul Umam, Kamis (06/01/2022).

Uji coba kampung dolanan trasidional itu dibuka saat awal tahun baru 2022 lalu, tujuannya untuk memfasilitasi anak-anak di masa libur pergantian tahun agar tidak berwisata ke luar kota yang dapat berpotensi penularan Covid-19.

Kegiatan itu mendapat respon positif anak-anak dan orang tua mereka, karena selain sangat dekat dengan rumah mereka dolanan tradisional itu pun gratis dan dapat dimainkan siapa saja.

"Asik mas tahun baruannya di desa sendiri, ternyata seru juga. Dan kalau libur sekolah setiap Minggu kami juga bisa main di sini," kata Lia, salah seorang anak komunitas Sanggat Belajar Sejati.

Beberapa dolanan tradisional yang sediakan komunitas tersebut meliputi Uncal Sarung (lempar sarung), Balang Watu, Balap Sarung, Wenga, Bakiak Jawa, Damparan dan Kelompen Batok.

Saat bermain bersama di kampung dolanan tradisional, anak-anak terpantau dapat mengembangkan pola motorik dan interaksi sosial antar anak.

Hal itu dinilai sangat penting dikembangkan agar anak tidak menjadi asosial dan memiliki perkembangan bakat minat yang memadai.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya